Bacaankita saat ini adalah sebuah uangkapan syukur yang besar dalam diri seorang Zakharia atas lawatan Allah dalam hidupnya secara pribadi dan keluarganya. Seorang yang tidak percaya pada kekuasaan Allah yang besar dan menganggap apa yang akan terjadi nantinya adalah sesuatu yang mustahil, berubah seratus persen atas kekuasaan Tuhan yang Pertanyaan Bagaimana saya bertobat sebagai orang Kristen? Jawaban Seseorang bernama Filipi di sebuah kota Yunani menanyakan pertanyaan yang sama kepada Paulus dan Silas. Kita tahu paling sedikit tiga hal mengenai orang ini dia adalah seorang sipir; penyembah berhala; putus asa. Ada kemungkinan dia sudah hampir bunuh diri ketika Paulus mencegah dia melakukan itu. Ia bertanya, “Apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Kisah Para Rasul1630 Fakta bahwa ia menanyakan ini menunjukkan bahwa dirinya menyadari kebutuhannya akan keselamatan - menyadari cuma kematian yang menantinya, dan karenanya dia tahu bahwa dirinya membutuhkan pertolongan. Fakta bahwa dia bertanya kepada Paulus dan Silas menunjukkan bahwa ia percaya bahwa mereka memiliki jawaban atas pertanyaannya itu. Jawabannya datang dengan cepat dan sederhana “Percayalah kepada Allah Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Kisah 1631 Cerita selanjutnya memperlihatkan bagaimana orang itu percaya dan bertobat. Sejak hari itu hidupnya mulai pertobatan orang ini hanyalah berdasarkan iman “percaya”. Hanya karena dia percaya kepada Yesus saja. Orang ini percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah “Allah” dan Mesias yang menggenapi Kitab Suci “Kristus”. Imannya juga meliputi kepercayaan bahwa Yesus mati bagi dosa dan bangkit kembali karena itulah berita yang dikhotbahkan oleh Paulus dan Silas lihat Roma 109-10 dan 1 Korintus 151-4. Secara harafiah “bertobat” artinya “berbalik.” Ketika kita berbalik kepada sesuatu, pada saat yang sama kita juga berbalik dari sesuatu. Ketika kita berbalik kepada Yesus, kita juga berbalik dari dosa. Alkitab menyebut berbalik dari dosa sebagai “penyesalan” dan berbalik kepada Kristus sebagai “iman.” Karena itu, penyesalan dan iman adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa terpisahkan, saling melengkapi. Pertobatan memerlukan baik penyesalan maupun iman diindikasikan dalam 1 Tesalonika 19 - “bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah” 1 Tesalonika 19. Hasil pertobatan sejati sebagai orang Kristen ia akan meninggalkan jalan hidupnya yang dulu dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pikiran yang jahat. Secara sederhana, pertobatan sebagai orang Kristen harus didahului ada tidaknya iman bahwa Yesus adalah Anak Allah yang telah mati bagi dosa dan sudah bangkit kembali. Anda harus sependapat dengan Allah bahwa Anda memang orang berdosa yang membutuhkan keselamatan, harus percaya bahwa hanya Yesus saja yang bisa menyelamatkanmu. Ketika Anda berbalik dari dosa kepada Kristus, Allah berjanji menyelamatkan dan memberimu Roh Kudus, yang akan menyucikanmu sebagai ciptaan baru. Kekristenan sejati bukanlah agama. Menurut definisi Alkitab, kekristenan lebih mengenai ada tidaknya hubungan antara seseorang dengan Yesus Kristus. Kekristenan sebenarnya mengenai Allah yang menawarkan keselamatan kepada setiap orang yang percaya dan mau menerima karya salib Yesus Kristus. Seseorang yang bertobat sebagai orang Kristen bukan mengenai meninggalkan satu agama dan memeluk agama lainnya. Bertobat sebagai orang Kristen lebih mengenai apakah kita sudah menerima hadiah yang ditawarkan Allah, dan memiliki relasi pribadi dengan Yesus Kristus, yang membuahkan pengampunan dosa dan kekekalan di Surga setelah kelak meninggal. Apakah Anda berniat bertobat sebagai orang Kristen karena apa yang Anda baca ini? Jika YA, berikut ini adalah sebuah doa sederhana yang dapat Anda panjatkan pada Allah. Mengucapkan doa ini atau doa lainnya tidak akan menyelamatkanmu. Doa ini hanya sebuah cara untuk mengungkapkan iman Anda kepada Allah dan ungkapan terima kasih padaNya atas keselamatan yang telah disediakan bagimu.. Hanyalah iman kepada Yesus yang dapat menyelamatkan Anda dari kebinasaan. “Bapa di surga, saya tahu bahwa saya telah berdosa terhadap Engkau dan layak mendapatkan hukuman. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang sepantasnya saya tanggung sehingga melalui iman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya percaya kepadaMu untuk keselamatanku. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang ajaib – anugrah hidup kekal! Amin!” English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Bagaimana saya bertobat sebagai orang Kristen? Adapunmacam-macam. Kalimat Thayyibah adalah. sebagai berikut: 1. Bismillahirrokhmaanirrohim. Kalimat Basmalah yang artinya: ”Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” ini diucapkan setiap kali kita akan mengawali suatu pekerjaan atau perbuatan. Dengan membaca Basmalah dimaksudkan agar pekerjaan yang
Menjadi manusia sempurna tanpa dosa atau kesalahan sedikit pun tentu sangat tidak mungkin. Bahkan dalam sebuah kalam hikmah disebutkan, “Manusia adalah tempat salah dan dosa”. Ungkapan sederhana, namun menyimpan banyak makna di dalamnya. Dengan ungkapan tersebut, manusia tidak mempunyai alasan untuk sombong dan merasa lebih baik dari orang lain, karena antara dirinya dan orang lain sama-sama pernah melakukan dosa. Manusia dengan segala keterbatasan dan kekurangannya selalu diliputi kemungkinan berbuat dosa, baik disengaja atau tidak sekalipun. Apalagi jika hawa nafsu sudah menguasai jiwanya. Ia akan menjadi mainan yang sangat gampang untuk diajak berbuat kesalahan dan kemaksiatan. Bahkan, dalam kondisi itu, ketaatan seolah tidak bernilai sama sekali dalam kehidupannya. Namun, meski manusia tidak bisa lepas dari dosa, atau bahkan dosa-dosanya sudah menumpuk, bukan berarti tidak ada lagi jalan untuk memperbaiki dirinya. Karena, betapa pun besar dan menggunung dosa seorang hamba, pintu rahmat Allah selalu terbuka. Allah memberikan manusia kesempatan untuk memperbaiki dirinya, yaitu dengan cara bertobat dari perbuatan-perbuatan yang berkonsekuensi dosa. Secara etimologi, tobat berarti kembali. Sedangkan secara terminologi, tobat berarti meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang hina menuju pekerjaan yang mulia. Atau jika disederhanakan, sebagaimana yang disampaikan oleh Imam al-Ghazali, yaitu menyucikan hati dari dosa. Tobat menjadi sangat penting untuk dilakukan, karena dengannya, seseorang bisa membersihkan hati dari dosa-dosa yang mengotorinya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ اَلْخَطَّائِينَ اَلتَّوَّابُونَ Artinya, “Semua anak adam manusia melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat” HR At-Tirmidzi. Cara-cara Bertobat Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Tajul Arus menjelaskan tentang dua cara bertobat yang bisa ditempuh seorang hamba, yaitu 1. Al-Muhasabah intropeksi Maksdunya, orang yang ingin betobat harus tidak lepas dari introspeksi. Caranya, selalu berpikir sepanjang umurnya, jika waktu pagi datang, maka berpikirlah perihal apa yang akan dilakukan olehnya pada malam hari. Jika menemukan pekerjaan taat, maka bersyukurlah pada Allah, dan jika menemukan pekerjaan maksiat, maka istighfarlah kepada-Nya dan segera bertobat. Tidak cukup dengan itu, ia harus mencela dirinya atas maksiat yang diperbuat. Karena, tidak ada cara paling ampuh dalam bertobat selain mencela diri sendiri ketika melakukan kesalahan. Jika tips ini dilakukan, maka Allah akan memberikan kemuliaan, sebagaimana yang disampaikan oleh Syekh Ibnu Athaillah, yaitu فان فعلت ذلك أبدلك الله بالحزن فرحا، وبالذل عزا، وبالظلمة نورا، وبالحجاب كشفا Artinya, “Jika tips di atas dilakukan, maka Allah akan menggantikan kesedihan dengan bahagia, hina dengan mulia, gelap dengan cahaya, dan kondisi terhalang dari Allah dengan terbuka mengenal Allah” Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari, Farhatun Nufus bi Syarhi Tajul Arus, [Beirut Dar al-Kutub 2015], h. 17. Tidak cukup dengan itu, seorang hamba harus merasa bahwa dirinya selalu ada dalam pengawasan Allah ﷻ. Dengannya, tidak akan melakukan pekerjaan yang berujung dosa, bahkan tidak melakukan pekerjaan dengan tujuan selain Allah ﷻ. Dosa dalam diri manusia menjadi penyebab kegelapan hati yang selalu membekas. Maksiat bagaikan api, sedangkan dosa sebagai asapnya. Jika asap api mengenai rumah, seindah apa pun rumahnya akan menjadi tidak elok dipandang dan tidak nyaman ditempati. Begitupun dengan manusia, sebersih apa pun dia dari kesalahan. Jika maksiat sudah diperbuat olehnya, dan dosa menjadi konsekuensinya, maka Allah tidak akan senang dengannya, sehingga ia akan semakin jauh dari Allah. Oleh karenanya, tidak ada cara lain selain membersihkan dosa dalam diri manusia kecuali dengan cara bertobat. 2. Al-Ittiba’ mengikuti Rasulullah Maksudnya, orang yang ingin bertobat harus tunduk patuh mengikuti Rasulullah dalam semua tindakannya, seperti pekerjaan, ucapan, dan ibadahnya. Apalah arti sebagai umat Nabi Muhammad jika semua pekerjaan yang dilakukan justru tidak sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah? Seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang tidak ada manfaatnya selama ia tunduk patuh dan mengikuti jejak langkah Rasulullah dalam kehidupannya sehari-hari. Ketentuan kedua ini begitu jelas, dalam Al-Qur’an Allah memerintahkannya, yaitu قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ Artinya, “Katakanlah Nabi Muhammad, Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” QS Ali Imran 31 Mengikuti jejak langkah yang dipraktikkan oleh Rasulullah, menunjukkan sebagai upaya menjadi bagian darinya. Berusaha menjadi bagian Rasulullah artinya berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. Begitupun sebaliknya, tidak mengikuti Rasulullah artinya tidak ingin menjadi bagian darinya, dan tentu juga ingin menjauh dari Allah. Naudzubillah. Penjelasan tersebut mengingatkan kita pada kisah yang terjadi beberapa abad yang lalu, tepatnya ketika peristiwa perang Khandaq, yaitu pengakuan Rasulullah pada sahabat Salman al-Farisi yang dinyatakan sebagai keluarganya. Dalam haditsnya, secara jelas Rasulullah bersabda سلمان منا أهل البيت Artinya, “Salman merupakan bagian dari kita, sebagai keluarga.” Imam Suyuthi, Jam’ul Jawami’, juz 1, h. 1334 Sebagaimana diketahui, sahabat Salman bukanlah keturunan Rasulullah, bahkan tidak termasuk dari golongan suku Quraisy. Ia hanyalah pendatang dari kota Persia untuk masuk Islam. Betapapun demikian, sikap tunduk patuh dan mengikuti semua tingkah laku Rasulullah menjadikan orang Persia itu bagian darinya, bahkan dianggap sebagai keluarganya. Jika tunduk patuh dalam mengikuti langkah Rasulullah bisa dianggap sebagai bagian darinya, tentu mereka yang tidak mengikuti tidak bisa dianggap sebagai bagiannya. Hal ini tergambar secara jelas dalam kisah Nabi Nuh alaihissalam, ketika menganggap anaknya sebagai bagian darinya. Lantas, Allah berfirman kepadanya قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ Artinya, “Dia Allah berfirman, Wahai Nuh! Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, karena perbuatannya sungguh tidak baik.” QS Hud 46. Dua peristiwa di atas menjadi sebuah bukti bahwa tidak ada cara yang lebih baik untuk mendapatkan ampunan dari Allah ﷻ ketika bertobat selain mengikuti jejak Rasulullah. Bahkan Allah sudah menjanjikan ampunan bagi orang-orang yang taat pada Rasul-Nya sebagaimana disebutkan pada ayat di atas. Sunnatullah, santri sekaligus pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Kokop Bangkalan Jawa Timur.
Situasi kadang-kadang dapat berubah karena jalan pikiran manusia. Di dalam batin, jika jalan pikiran seseorang berubah, situasi dapat berubah. Itulah sebabnya meramalkan apa pun yang akan terjadi di masa mendatang hampir tidak pernah tepat, karena masa depan dapat berubah sejalan dengan pola pemikiran seseorang. Waktu terbaik bertobat. JAKARTA - Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhajul Abidin mengingatkan orang-orang yang sedang bertobat untuk mengingat tiga hal. Dijelaskan juga bahwa penyesalan dan tobat adalah dua hal yang berbeda. Tiga hal yang harus diingat saat bertobat yang pertama adalah, menyadari betapa buruknya dampak dosa-dosa yang telah dilakukan terhadap hatinya. Kedua, ingat kerasnya siksa Allah SWT, kepedihan yang akan dialami akibat murka dan kemarahan-Nya yang tidak akan sanggup untuk kamu hadapi. Ketiga, seorang hamba mesti menyadari besarnya kelemahan dan kurangnya tenaga untuk bisa menahan diri dari godaan dosa. Mana mungkin orang yang tidak tahan dengan panasnya matahari dan tamparan tangan manusia akan sanggup menahan panasnya api neraka dan pukulan pentungan berduri dari malaikat Zabaniah. Mereka juga tidak mungkin kuat menahan gigitan ular yang besarnya seperti leher unta, sengatan kalajengking-kalajengking sebesar keledai yang diciptakan dari api di neraka jahanam. Semoga Allah melindungi kita dari semua itu dan semoga Allah melindungi kita dari murka serta azabnya. Jika kamu sering mengingat hal-hal tersebut dan membiasakan diri dengan mengingatnya di tengah malam dan siang hari. Maka ia akan membawa kepada tobat nasuha dari dosa-dosa yang pernah kamu lakukan, dan Allah yang memberikan taufik serta anugerah. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda, "Penyesalan itu adalah tobat." Nabi Muhammad SAW tidak menyebutkan syarat-syarat ketat tobat. Ketahuilah bahwa penyesalan dan tobat itu merupakan dua perbuatan yang berbeda. Rasa sesal tidak bisa menjadi ukuran karena itu menyangkut perbuatan-perbuatan yang tidak sengaja atau tidak ia inginkan terjadi, sedangkan tobat merupakan tindakan yang sadar dilakukan oleh seorang hamba berkenaan dengan perbuatan dosa yang sengaja ia lakukan. Seseorang bisa sangat menyesal terhadap sebuah dosa yang ia lakukan, karena dosa itu telah merusak kebaikan dan kehormatannya, dan mungkin telah merugikan secara duniawi. Penyesalan itu bukanlah tobat, apa yang dimaksud dalam hadis di atas adalah hanya dengan menyesali dosa-dosa maka ia akan bertobat, dan penyesalan itu benar-benar merupakan sifat seorang hamba Allah. Jika seorang yang bertobat tetap memperhatikan dan mengingat tiga yang harus di ingat saat bertobat, maka rasa sesal akan lahir di hatinya, itu akan mampu mencegah dari perbuatan dosa. Adanya rasa sesal di hati ini akan mengarahkan orang itu kepada sikap selalu memohon dan merendahkan diri di hadapan Allah. Menyesali dosa merupakan sebab dari lahirnya tobat dan merupakan sifat orang-orang yang bertobat. Itulah mengapa Rasulullah menamakan dengan tobat, pahamilah hal itu agar Allah memberi taufik kepada kamu. Hal ini dijelaskan Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhajul Abidin yang diterjemahkan Abu Hamas As-Sasaky dan diterbitkan Khatulistiwa Press 2013. SukacitaSurga Atas Orang Berdosa Yang Bertobat (Luk 15:1-10) 26 Sep 2010, 20:48 Apa yang dilakukan Yesus sesuai dengan kehendak Bapa-Nya. Dia datang ke dunia ini untuk memanggil orang berdosa supaya bertobat dan betapa besar sukacita surga, apabila ada orang berdosa bertobat. Perumpamaan kedua diambil dari dunia kaum perempuan, dari Oleh Dr. Eddy Peter Purwanto Diadaptasi dari Richard Baxter’s A Treatise on Conversion yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Inggris modern oleh Dr. Hymers, Jr dalam A Puritan Speaks To Our Dying Nation. “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka” Roma 316. Ada sejumlah besar manusia yang ada di dunia ini yang belum mengalami pertobatan! Namun dalam kehidupan mereka seolah-olah semua yang mereka lakukan benar. Jika Anda datang kepada dua puluh orang dari antara mereka dan bertanya kepada mereka apakah mereka telah bertobat, beberapa dari mereka akan berkata mereka harap demikian, tetapi mereka tidak yakin. Beberapa mungkin akan mentertawakan Anda atau bahkan menjadi marah dengan Anda karena pertanyaan Anda ini. Banyak orang yang bahkan tidak mau tahu apa pertobatan itu, bahkan walaupun Alkitab dengan jelas mengatakan kepada mereka bahwa jika mereka tidak bertobat mereka tidak dapat masuk ke dalam kerajaan sorga. Apa yang Anda pikirkan ketika seseorang bertanya kepada Anda apakah Anda sudah bertobat? Apakah Anda benar-benar telah mengalaminya? Apakah Anda pernah bertanya kepada diri Anda sendiri, “Apa yang akan terjadi kepada diri saya jika saya tidak bertobat?” Kiranya Anda dapat disadarkan kebutuhan Anda akan pertobatan melalui beberapa hal berikut ini. 1. Selama Anda tidak bertobat, Anda tidak benar-benar menjadi anak Allah, atau orang Kristen sejati, karena Anda tidak sungguh-sungguh mengenal Yesus Kristus. Oleh sebab itu Anda tidak dapat berkata bahwa Allah adalah Bapamu. Anda masih menjadi musuh Allah, karena Anda bukan anak-Nya. Hati Anda masih mengutamakan hal-hal duniawi. Seluruh dunia dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu anak-anak Allah dan anak-anak Iblis. Hanya orang-orang yang telah bertobat yang adalah anak-anak Allah Yohanes 111-12; Roma 89. Setiap orang yang tidak bertobat adalah anak-anak Iblis, seperti yang Kristus sendiri katakan kepada kita Yohanes 844. “Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis” 1 Yohanes 310. Hanya dengan iman yang menyelamatkan di dalam Kristus yang dapat menjadikan Anda sebagai anak-anak Allah Galatia 326; Efesus 317. Orang yang tidak bertobat tidak memiliki iman yang menyelamatkan di dalam Kristus. Ketika Anda berdoa, Anda tidak dapat dihibur karena Allah bukan Bapamu. Pertobatanlah yang membuat hatimu berbalik kepada Allah, dan jika Ia tidak memiliki hatimu, Anda bukanlah anak-Nya. Tidak ada seorangpun yang tidak bertobat yang adalah anak Allah. Anda mungkin memanggil Allah sebagai Bapamu sebanyak yang Anda mau, tetapi Ia tidak akan pernah setuju bahwa Anda adalah anak-Nya kecuali Anda bertobat. Anda mungkin memanggil Dia “Tuhan, Tuhan” sampai Anda mati, tetapi Ia akan mengatakan kepada Anda bahwa Ia tidak mengenal Anda Matius 722. Anda secara natur berbeda dengan orang-orang yang telah bertobat. Natur yang sunguh menunjukkan pertobatan sejati. Oleh sebab itu Anda harus dengan rendah hati dan menghancurkan kepercayaan Anda pada kemampuan diri Anda sendiri atau percaya kepada hal-hal lain, sehingga Anda dapat dicangkokan di dalam Yesus Kristus, pohon anggur yang hidup. Tidak peduli apa yang Anda katakan, Anda hanyalah ranting yang mati, dan Anda harus dikumpulkan dan dibakar ke dalam api Yohanes 151, 4-6. Tidak mungkin menjadi manusia tanpa dilahirkan, dan lebih lagi tidak mungkin menjadi orang Kristen tanpa dilahirkan kembali. Bersatu dengan Kristus dan orang-orang Kristen sejati ada di dalam hati. Kata-kata dan doa tidak akan mempersatukan hatimu dengan Yesus Kristus. “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka” Roma 316. 2. Saya minta Anda untuk memikirkan hal ini lebih jauh lagi; tidak ada pengharapan keselamatan bagi orang yang tidak bertobat yang hidup dan mati dalam kondisi tanpa pertobatan. Ini adalah kebenaran, entah Anda suka atau tidak. Jika ini menyinggung Anda, Anda disinggung oleh perkataan-perkataan Kristus. Bahkan jika Anda berkata bahwa perkataan ini keras, ini adalah keterus-terangan, karena Allah tidak dapat berbohong. Ingat apa yang Kristus katakan “sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” Matius 183. Ketika Anda membaca itu, Anda berat untuk mempercayainya. Apakah kemunafikan itu, itu adalah jika Anda berkata bahwa Anda adalah orang Kristen, tetapi tidak mempercayai perkataan-perkataan Yesus Kristus ini. Apa yang ingin Anda peroleh dengan ketidakpercayaan ini? Itu hanya akan memimpin Anda kepada delusi diri sendiri dan kehancuran. Jika Anda tidak mempercayai Kristus, bagaimana mungkin saya dapat berharap Anda mempercayai saya? Suatu hari nanti Kristus akan berkata, “Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap” Matius 2213. Dan di sana Anda akan menangis dan mengertakan gigi. Jika Kristus tidak dipercayai, tidak ada orang yang dapat ia percayai. Tetapi jika Kristus dipercaya, tidak ada orang yang tidak bertobat dapat masuk ke dalam kerajaan sorga. Janganlah menjadi begitu bodoh sehingga berpikir bahwa perkataan-perkataan ini adalah perkataan saya. Perkataan-perkataan ini adalah perkataan-perkataan Yesus Kristus! Jika Setan dan dosa telah mengeraskan hati Anda sehingga Anda tidak mau percaya, ingatlah bahwa Kristus telah mengatakan kepada Anda bahwa jika Anda tetap tinggal dalam kondisi tanpa pertobatan Anda tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga. Anda akan mengingat perkataan-perkataan-Nya entah Anda mau atau tidak. “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka” Romans 316. 3. Pikirkan lebih jauh lagi – ketika Anda tetap tinggal dalam ketidakbertobatan Anda tidak dapat menerima pengampunan dosa. Semua dosa yang pernah Anda lakukan menghakimi Anda. Anda harus mempertanggungjawabkan setiap kesalahan Anda di hadapan Allah. Anda akan menderita karena dosa-dosa Anda dalam kekekalan jika Anda tidak mau bertobat. Ketika Kristus berbicara tentang orang-orang yang dikeraskan hatinya oleh dosa yang tak terampunkan, karena mereka menolak anugerah-Nya yang mempertobatkan, Ia menambahkan, “supaya mereka bertobat dan mendapat ampun” – KJV Markus 412. Anda dapat melihat bahwa ini maksudnya adalah dosa-dosa Anda tidak akan diampuni kecuali Anda bertobat. Pikirkan betapa mengerikannya ini ketika seluruh dosamu tidak diampuni. Satu dosa yang tak terampunkan akan membawa Anda ke dalam penhukuman untuk selama-lamanya. Apa yang akan terjadi kepada Anda jika Anda memiliki ribuan dosa yang tak terampunkan? Tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa orang berdoa yang tak terampuni ini adalah orang yang masih terhilang, sama seperti iblis mereka sendiri yang membuat dirinya terhilang. Kristus menjelaskan kepada Anda bahwa ini akan menjadi kalimat untuk Anda “Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnyaDepart” Matius 2541. “tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka” Ibrani 1026-27. Betapa mengerikannya bagi Anda yang berdiri di depan tahta pengadilan Allah dengan membawa dosa yang tak terampuni itu! Pengadilan Anda karena dosa ini akan menjadi lebih berat bagi jiwamu dibandingkan dengan gunung yang menimpa tubuhmu, dan itu akan mendorong kamu jatuh ke dalam api yang kekal. Dosa yang tak terampunkan adalah bahan bakar untuk Neraka. Anda tidak dapat diselamatkan setelah Anda mati. Ini sudah sangat terlambat untuk diselamatkan dan untuk selama-lamanya. Anda harus bertobat sekarang, ketika Anda masih hidup, atau Anda akan menghabiskan kekekalan Anda dalam nyala api. Saya tidak mengada-ada dengan doktrin yang sangat mengerikan ini. Inilah yang diajarkan diseluruh Alkitab. Anda akan berkata, “Tuhan, Tuhan, bukalah untuk kami.” Tetapi Kristus akan berkata, “Aku tidak mengenal kamu” Matius 2511-12. Ia kemudian akan berkata, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Ini adalah kata-kata-Nya sendiri Matius 721-23. Jika Anda berharap berdiri di sebelah kanan Kristus, dan tidak dikirim ke dalam kebinasaan kekal, Anda harus menemukan Kristus sekarang untuk pengampunan atau dosa-dosa Anda. Tak seorangpun memperoleh pengampunan setelah ia mati. Saya mengatakan hal yang sama yang Petrus katakan kepada orang banyak dalam khotbahnya di Bait Suci “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan…” Kisah Rasul 319. Saya berharap Anda mau memperhatikan dengan seksama perkataan-perkataan ini. Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada satu dosapun yang dihapuskan kecuali ia bertobat. “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka” Romans 316. 4. Hal selanjutnya yang saya ingin Anda pikirkan adalah bahwa Selama Anda tidak bertobat, Anda adalah hamba dan budak Setan. Anda di bawah kuasa Setan, dan dikendalikan oleh dia sebagai tawanannya. Anda mungkin tidak berpikir demikian, namun itulah kebenarannya. Allah telah menjelaskan kepada kita bahwa itulah kondisi Anda yang sebenarnya dalam kondisi Anda yang tidak bertobat. Kecuali seseorang mengalami pertobatan ia menjadi budak tawanan Setan. Hanya ketika Anda bertobat maka Anda menjadi manusia yang merdeka – menjadi anak-anak Allah. “Barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis… Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis …” I Yohanes 38-10. Arti dari ayat ini adalah bahwa seseorang yang memberikan hatinya untuk dosa menjadikan dia milik Iblis; dan ia yang memberikan hatinya kepada Kristus menjadikan ia anak Allah. Iblislah yang membuat Anda membenci pikiran tentang pertobatan, atau ia membuat Anda berpikir bahwa Anda telah bertobat. Setanlah yang memberitahukan kepada Anda bahwa Anda masih memiliki banyak waktu dan tidak perlu kuatir karena Anda masih memiliki banyak waktu untuk diselamatkan. Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa ini adalah pekerjaan Setan, yang menjadi alasan Kristus datang untuk membinasakannya 1 Yohanes 38. Jika seseorang dimasukkan ke dalam penjara dan ditempatkan di penjara bawah tanah yang gelap, ia pasti akan berteriak, “Oh, saya mau bebas dari sini!” Anda dapat dibebaskan dari tawanan Setan – tetapi Anda tidak mau! Kristus telah menyediakan Darah-Nya sebagai penebusan atas dosa-dosa Anda. Ia menawarkannya kepada Anda. Tetapi Anda tidak menginginkannya. Allah “mau agar semua orang diselamatkan, dan mengenal kebenaran,” tetapi kebanyakan orang tidak ingin diselamatkan. Mereka ingin tetap tinggal dalam perbudakan Setan. Ingatlah ini semua orang adalah budak Iblis kecuali mereka bertobat. Jika Anda tidak ingin hidup dan mati sebagai budaknya, jangan menunggu terlalu lama untuk bertobat. “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka” Roma 316. 5. Kebinasaan dan duka cita dari orang yang tidak bertobat lainnya adalah tidak ada satupun yang Anda lakukan berkenan di hadapan Tuhan. Doa, menghadiri kebekatian di gereja, membaca Alkitab, memberikan persembahan, bersaksi – tidak ada satu pun dari semua itu yang diperkenan Allah jika Anda belum bertobat. Allah tidak berkenan dengan semua itu, dan membenci semua itu, bahkan walaupun itu adalah perbuatan terbaik yang ditunjukkan oleh orang yang belum bertobat. “Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian. ” Amsal 289. Orang-orang berdosa yang tidak bertobat tidak menyadari bahwa doa-doa mereka dan keaktifan mereka ke gereja, dan semua bentuk pelayanan yang mereka lakukan dibenci oleh Tuhan! “Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu.” Lukas 1615. “Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan. ” Mazmur 55. “Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN” Amsal 165. Tolong jangan berpikir bahwa saya sedang menjelaskan kepada Anda untuk tidak berdoa, atau membaca Alkitab, atau pergi ke gereja. Saya pasti tidak bermaksud untuk mengatakan kepada Anda berhentilah melakukan tugas-tugas pelayanan ini. Itu semua akan menjadi berarti untuk Allah gunakan mempertobatkan Anda. Tetapi, yang sedang saya bicarakan di sini bahwa apa yang Anda kerjakan ini sama sekali tidak akan menolong Anda dan hanya akan membantu Anda menjadi seperti orang Farisi di zaman Yesus. Anda harus menarik diri dari dosa ini dan berhenti menolak anugerah Allah. Datanglah dengan segenap hatimu kepada Yesus Kristus dan bertobatlah. Tidak ada satu pun yang Anda lakukan benar-benar berkenan kepada Allah kecuali Anda bertobat. “Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah” Roma 88. Hanya orang yang telah bertobat yang dapat diperkenan Allah. Jika Anda terus hidup seperti sekarang ini, Anda tidak akan pernah diperkenan Allah. “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka” Roma 316. 6. Keruntuhan lainnya dari orang-orang yang belum bertobat adalah bahwa mereka terus menerus hidup dalam bahaya penghukuman. Walaupun Tuhan dengan sabar menahan untuk mendatangkan penghakiman-Nya, orang-orang yang tidak bertobat terus menerus hidup dalam bahaya penghukuman. Mereka hidup di bawah murka Allah. Mereka berada di bawah kutuk hukum Taurat. Mereka tidak mengetahui kapan hari penghakiman itu akan dijatuhkan kepada mereka. Tidak ada orang yang belum bertobat dapat menjelaskan berapa lama lagi ia akan hidup di dunia ini. Penghakiman dan kematian dapat datang setiap saat. Orang yang akan pergi ke Neraka tidak tahu bila mungkin saja itu terjadi hari ini. Setiap orang, jika mereka memikirkan semua ini, mereka tidak pernah dapat merasa damai dan aman. Tiap detik Anda hidup di tepi jurang Neraka! Anda bisa saja jatuh segera ke dalamnya. Anda mungkin berada di Neraka satu jam dari sekarang! Setiap pagi ketika Anda bangun, dan setiap malam ketika Anda merebahkan tubuh Anda ke tempat tidur, Anda tidak akan pernah tahu jika Anda akan berada di Neraka di hari esok. Banyak orang yang sedang sekarat sudah ketakutan ketika mereka berpikir mungkin satu atau dua hari lagi mereka akan berada di antara iblis di Neraka! Oh, betapa ini pikiran yang sangat mengerikan! Betapa mengerikannya tinggal di antara iblis dengan cakarnya yang mengerikan, di bakar dalam api yang sangat-sangat mengerikan, tanpa obat untuk menahan asa sakit, tersiksa dengan rasa haus siang dan malam! Biarlah pemikiran demikian membuat Anda tidak bisa tidur sebelum Anda benar-benar bertobat. Kecuali bertobat, Anda tidak akan pernah yakin dapat selamat. Anda akan terus menerus berada dalam bahaya di sepanjang waktu! “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka” Roma 316. 7. Dari semua poin ini ada hal yang mengerikan lainnya bagi orang yang belum bertobat – mereka tidak memiliki alasan untuk menikmati kedamaian walau hanya satu jam! Bagaimana orang dapat bahagia dalam kondisi seperti ini? Jika mata Anda dicelikkan, maka Anda akan mengalami ketakutan dan mencoba untuk keluar dari dosa-dosa Anda dan pikiran Anda! Anda juga akan mengalami ketakutan yang memimpin Anda masuk ke dalam pertobatan, jika semua hal ini menjadi riil bagi Anda. Ini sama persis dengan apa yang terjadi ketika seseorang ingin bunuh diri, sangat mirip dengan orang yang mengalami pertobatan – namun bedanya itu tanpa anugerah. Dalam hal bunuh diri, pikiran melihat hidup ini tanpa pengharapan. Tidak ada ketenangan, siang maupun malam, seperti itulah kondisi depresi pada saat melihat hidup tanpa pengharapan. Sehingga, seseorang memutuskan untuk bunuh diri. Dalam hal pertobatan, bagian pertamanya sama dengan itu. Seseorang mengalami depresi siang maupun malam. Mereka melihat hidup ini tidak ada pengharapan dan dosa-dosa mereka sendiri terlihat begitu mengerikan. Tetapi, oleh anugerah, mereka dengan sepenuh hati berbalik kepada Kristus – dari pada bunuh diri. Dengan cara inilah depresi memimpin orang untuk bunuh diri atau bertobat yang mana mula-mulanya sangat mirip. Biarkanlah pikiran ini datang kepada Anda ketika Anda sedang tertawa bersama dengan teman-teman Anda – “Oh, tetapi saya belum bertobat!” Ketika Anda di tempat kerja, atau di sekolah, atau di tempat bermain, sebaiknya Anda berpikir, “Oh, tetapi saya belum bertobat!” Dan setiap malam, ketika Anda mau tidur, kiranya Anda berpikir, “Oh, tetapi saya belum bertobat!” Kiranya pikiran ini datang ke dalam pikiran Anda ketika Anda bangun di pagi hari – simpanlah pikiran ini, “Saya belum bertobat.” Segala sesuatu yang Anda lihat atau pikirkan tentang itu semua akan mengingatkan Anda bahwa Anda belum bertobat – sampai Anda mau keluar dari kondisi yang sangat menyedihkan itu. “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka” Roma 316. 8. Lebih lanjut, pikirkan, bahwa orang yang belum bertobat dan menolak keselamatan akan meningkatkan kebinasaan dan kesengsaraan mereka. Menjadi tidak bertobat ketika hidup di tengah-tengah orang-orang yang masih terhilang tidaklah mengherankan, beberapa orang lebih lagi berada dalam kegelapan seperti pada tengah malam. Tetapi menjadi tidak bertobat ketika berada di gereja dimana Injil selalu dikhotbahkan maka tidak ada alasan lagi, dan ini akan membuat kebinasaanmu bahkan lebih dahsyat pada hari Penghakiman. Allah belum meninggalkan Anda di dalam kegelapan. Tetapi Anda menutup mata Anda, dan berpaling dari kebenaran, serta menolak untuk berpikir dengan serius tentang semua hal ini. Anda harus mengerti bahwa khotbah yang Anda sedang dengar akan mempertobatkan atau menghukum Anda. Penolakan Anda untuk bertobat justru membuat pemberontakan Anda lebih dahsyat lagi, dan dosa-dosa Anda menjadi lebih buruk lagi, dibandingkan mereka yang memang tidak menghadiri gereja yang mengkhotbahkan Injil. Ingatlah ini, jika Anda mati tanpa pertobatan, Anda akan dihakimi. Orang-orang yang telah mendengar banyak khotbah akan mendapatkan tempat yang paling buruk di Neraka – penghukuman terdahsyat. “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka” Roma 316. 9. Pikirkan lagi, lebih jauh Anda hidup dalam kondisi tanpa pertobatan, maka semakin lebih besar lagi penghukuman bagi Anda nantinya. Selama Anda tidak bertobat, Anda terus menerus hidup dalam pemberontakan melawan Allah. Anda menolak anugerah-Nya. Anda lebih mencintai dunia dan dosa dari pada Dia. Anda mengingkari Dia di dalam hati Anda. Orang yang belum bertobat senantiasa berpikir buruk tentang orang yang telah bertobat. Tetapi mereka bahkan lebih buruk lagi menghukum diri mereka sendiri. Mereka mentertawakan kita, namun sebenarnya mereka sedang menyakiti dan melukai diri mereka sendiri. Mereka menggoda orang lain untuk melakukan dosa, namun dengan demikian justru menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalamnya. Mereka menyepelekan khotbah ini, namun itu justru mengirim diri mereka sendiri ke dalam api Neraka. Juga, pikirkanlah tentang fakta bahwa ketika Anda tetap tidak mau bertobat, berarti Anda betumbuh lebih dan lebih keras lagi di dalam dosa. Dan Allah akan meningalkan Anda lebih dan lebih lagi. Roh Kudus akan undur darimu. Dengan terus menerus hidup dalam dosa akan membuat diri Anda semakin buruk dan lebih buruk lagi. “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka” Roma 316. 10. Selama Anda tetap tidak mau bertobat, berarti Anda merampok kebahagiaan Anda sendiri. Allah menawarkan kebahagiaan kepada Anda, dan Anda dapat memilikinya, tetapi Anda tidak mau menerimanya dengan menolak untuk bertobat. Sebenarnya Anda dapat memiliki Allah dari pada dunia, Kristus dari pada diri Anda sendiri yang penuh dosa, dan Roh Kudus dari pada Setan yang selalu menipu Anda. Anda dapat memiliki kesucian dari pada kejahatan, pembenaran dari pada penghukuman, berkat dari pada kutuk, damai sejahtera dari pada teror dan keamanan semu. Anda tidak tahu apa yang telah Anda biarkan terhilang setiap hari jika Anda tetap tidak mau bertobat – dan itu jauh lebih [berharga] dari kesenangan yang dosa dapat berikan kepada Anda. Tanyakan itu kepada setiap orang yang telah bertobat jika Anda tidak percaya kepada saya. Tanyakan kepada mereka, apakah mereka mau kembali hidup dalam kondisi tanpa pertobatan. Jika orang-orang ini menemukan bahwa mereka tidak menjadi lebih baik dari sebelumnya, pastilah mereka mau kembali kepada keadaan sebelumnya yaitu pada saat mereka belum bertobat. Tetapi para petobat sejati tidak akan melakukan ini untuk alasan apapun juga! Jika Anda tahu bahaya hidup yang sedang Anda hadapai sekarang, Anda harus segera meninggalkannya sama seperti orang yang segera lari keluar dari rumah yang terbakar, atau seseorang yang akan segera meninggalkan kapalnya yang bocor di lautan, karena jika ia tidak segera berenang ke pantai ia akan mengalami karam kapal dan tenggelam. Dan jika Anda tahu bahwa lebih baik Anda bertobat, Anda tidak akan menunggu lebih dari satu hari untuk melakukannya. Saya sekarang mau menunjukkan kepada Anda apa maksudnya menjadi tidak bertobat. Jika Anda dengan berani terus menerus hidup dalam ketidak-percayaan, dan dengan gegabah menolak apa yang saya sampaikan, jika Allah meninggalkan Anda sendirian, atau jika kematian datang kepada Anda yang masih dalam kondisi belum bertobat – maka Anda tidak dapat menyalahkan siapapun selain menyalahkan diri Anda sendiri. “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka” Roma 316. This entry was posted on 1 March 2011. It was filed under Puritan and was tagged with Richard Baxter.
Jawaban Maka Orang Yang Sudah Melakukan Kewajiban . Akan Merasa Tidak. Di Hargai Dan Hak Nya Tidak Seimbang. Ini Jawaban Tervertifikasi Ahli
Pertobatan Saulus adalah pertobatan yang sangat tekenal,namun pertobatan bukanlah terjadi secara tiba-tiba melainkan...​1. Pertobatan Saulus adalah pertobatan yang sangat tekenal,namun pertobatan bukanlah terjadi secara tiba-tiba melainkan...​2. pertobatan merupakan suatu proses artinyaA. robot merupakan suatu peristiwa yang langsung terjadiB. pertobatan seseorang terjadi melalui orang lainC. pertobatan seseorang berlangsung sedikit demi sedikitD. proses pertobatan seseorang berlangsung dari hal-hal yang biasa3. apa yang terjadi ketika seseorang bertobat?4. hendaklah seseorang itu bertobat dengan tobat​5. pertobatan anak bungsu terjadi pada waktu?​6. 7. Seseorang yang bertobat dengan memperbaiki diri menjadi lebih baik adalah..​7. 1 . pada usia nerapa bertobat?2. apa yang menjadi faktor pertobatanya ?3 . apa saja disankan perbedaan dalam hidupnya sebelum bertobat dan sesudah? bertobat sebutkan 3 saja!4 . apakah setelah bertobat masih pernah berbiat dosa? jika iya apa yang kemudian dilakukan5 . mengapa kita harus bertobatnama pelajaran agama Kristen ​8. bagaimana paulus bertobat dan menjadi rasul​9. secara umum para ahli makrifat membagi tobat menjadi tiga bagian. jelaskan pembagian tobat​10. 30. Apa yang terjadi jika seseorang tidak mau bertobat?​11. si fulan bertobat...dikatakan jika bertobat imannya akan kembalikenapa keesokan harinya si fulan jadi futur padahal jarak antara tobatnya si fulan dan kemunculan futur tsb tidak lama seperti 1 jam setelah tobat 12. sekawanan penjahat bertobat dan menjadi orangbaik karena13. Yakub bertobat setelah bergaul melalui mimpi dengan malaikat Allah dan sebagai tanda pertobatan Allah menggantikan nama yakup jadi​14. Para ulama membagi tobat menjadi .... macam​15. * Menceritakan Pertobatan Solus menjadi Partus!Boca Alkitab kisah Para Rasul*Ceritakan "Bagaimana kamu Bertobat!​16. Perbedaan yang sangat jelas antara orang yang sudah bertobat dan orang yang belum bertobat adalahA. Orang bertobat tekun membaca firman Tuhan, yang belum bertobat tidakB. Orang bertobat tekun menabung , yang belum bertobat tidakC. Orang bertobat makan teratur, yang belum bertobak tidakD. Orang bertobat suka nyanyi, yang belum bertobat tidak​17. Apa yang terjadi jika seorang tidak mau bertobat18. Apa yang terjadi jika manusia tidak mau bertobat19. Tobat yang diterima oleh Allah ....tobat khawasatobat awambtobat akhas al-Khawastobat al-akhasdtobat nasuha​20. 1. Apabila syarat tidak dipenuhi, tobat menjadi *​ 1. Pertobatan Saulus adalah pertobatan yang sangat tekenal,namun pertobatan bukanlah terjadi secara tiba-tiba melainkan...​JawabanSebelum mengalami pertobatan, Paulus, waktu itu dikenal dengan nama Saulus, adalah seorang Farisi dan sering menganiaya umat Tuhan dalam suratnya di Galatia 1 13-14Kitab Kisah Para Rasul mencatat pengalaman pertobatan Paulus pada tiga bagian berbeda, lebih terperinci dibandingkan surat-suratnya. Dalam kitab tersebut termuat bahwa Paulus dalam perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik, di Siria, dengan mandat dari imam-imam kepala untuk mencari dan menangkap para pengikut Yesus untuk dibawa ke Yerusalem untuk diinterogasi dan dihukum. Dan ditengah perjalanan Tuhan berbicara kepada Paulus. 2. pertobatan merupakan suatu proses artinyaA. robot merupakan suatu peristiwa yang langsung terjadiB. pertobatan seseorang terjadi melalui orang lainC. pertobatan seseorang berlangsung sedikit demi sedikitD. proses pertobatan seseorang berlangsung dari hal-hal yang biasa C. Pertobatan seseorang berlangsung sedikit demi sedikit. Karena proses pertobatan membutuhkan waktu untuk diselesaikan, sehingga dilakukan secara sedikit demi sedikit. Peribahasanya sedikit sedikit lama lama jadi bukit Semoga membantu 3. apa yang terjadi ketika seseorang bertobat? perilaku nya berubah menjadi baik, ibadah nya menjadi rajin 4. hendaklah seseorang itu bertobat dengan tobat​ PENDAHULUANMUNGKIN MAKSUD SOAL TERSEBUT ADALAH HENDAKLAH SESEORANG ITU BERTOBAT DENGAN...JAWABANDENGAN PENUH PENYESALAN DAN IKHLASPENJELASANTOBAT DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI MENYUCIKAN DIRI DARI DOSA DOSA YANG PERNAH DIPERBUAT. TOBAT HARUS DILAKUKAN DENGAN PENUH PENYESALAN DAN IKHLAS, AGAR INSHA ALLAH TOBAT KITA TOBAT KITA HANYA SESAAT DAN JIKA SUDAH MELAKUKAN TOBAT. KEMUDIAN MELAKUKAN LAGI DOSA YANG SAMA,MAKA TOBAT YANG DIPERBUAT HANYALAH SIA - MEMBANTU 5. pertobatan anak bungsu terjadi pada waktu?​Jawabanwaktu dia mau insaf ....... 6. 7. Seseorang yang bertobat dengan memperbaiki diri menjadi lebih baik adalah..​Jawabanberubah menjadi lebih baikPenjelasansemoga membantu ya Jawabanberubah menjadi lebih baikdan tidak berbuat dosa lagiPenjelasanmaap kalo salah ya 7. 1 . pada usia nerapa bertobat?2. apa yang menjadi faktor pertobatanya ?3 . apa saja disankan perbedaan dalam hidupnya sebelum bertobat dan sesudah? bertobat sebutkan 3 saja!4 . apakah setelah bertobat masih pernah berbiat dosa? jika iya apa yang kemudian dilakukan5 . mengapa kita harus bertobatnama pelajaran agama Kristen ​Jawaban tdk perlu ingat jalan allah swt. 8. bagaimana paulus bertobat dan menjadi rasul​Jawabandia bertobat setelah dibutakan oleh YesusPenjelasankarena dia dulu adalah seorang terpandang dia menindas umat Tuhan ketika ibadah akhirnya Yesus membutakan Paulus selama 3 hari dan Paulus pun bertobat 9. secara umum para ahli makrifat membagi tobat menjadi tiga bagian. jelaskan pembagian tobat​JawabanSebelum mengalami pertobatan, Paulus, waktu itu dikenal dengan nama Saulus, adalah seorang Farisi dan sering menganiaya umat Tuhan dalam suratnya di Galatia 1 13-14Kitab Kisah Para Rasul mencatat pengalaman pertobatan Paulus pada tiga bagian berbeda, lebih terperinci dibandingkan surat-suratnya. Dalam kitab tersebut termuat bahwa Paulus dalam perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik, di Siria, dengan mandat dari imam-imam kepala untuk mencari dan menangkap para pengikut Yesus untuk dibawa ke Yerusalem untuk diinterogasi dan dihukum. Dan ditengah perjalanan Tuhan berbicara kepada Paulus. 10. 30. Apa yang terjadi jika seseorang tidak mau bertobat?​Jawabanhidupnya terasa suram mungkinakan mendapat balasan apa yang mereka perbuat di dunia semasa hidupnya/akan terkena azab 11. si fulan bertobat...dikatakan jika bertobat imannya akan kembalikenapa keesokan harinya si fulan jadi futur padahal jarak antara tobatnya si fulan dan kemunculan futur tsb tidak lama seperti 1 jam setelah tobat Seorang ulama sufi terkemuka di Marwah, Basrah, berteman dengan seorang ahli ibadah yang baru tobat dari maksiat. Dia rajin shalat malam dan selalu puasa Senin-Kamis. Pada suatu ketika, Manshur bin Ammar, nama ulama itu, putus kontak dari temannya. Khalayak mengabarkan jika dia sedang sakit. Manshur pun pergi ke rumah si fulan untuk menjenguknya. Anak perempuannya lantas menemui Manshur. Dia pun mengantar Manshur menemui sakit ternyata sedang tidur di ranjang di tengah rumah. Mukanya menghitam, matanya berlinang air mata dan bibirnya bengkak. Manshur lantas berkata kepadanya, "Wahai saudaraku, perbanyaklah berkata laila ha illallah." Dia pun membuka mata dan menatap mata Manshur dengan tajam lalu tak sadarkan mengulanginya hingga tiga kali. Pada bisikan ketiga, temannya itu bangun. Dia berkata kepada Manshur. "Wahai Manshur, aku telah terhalang dari kalimat itu. Lidahku kelu tidak mampu mengucapkannya." Manshur lantas bergumam, "La hawla wala quwwata illa billahil aliyyil adhim' tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung. "Wahai saudaraku, di manakah shalat, puasa, dan tahajudmu?"Temannya pun membuat pengakuan. Dia bertobat bukan untuk Allah. Tobatnya hanya palsu. Semua ibadah itu dilakukan hanya untuk dihormati orang. Ibadahnya menghilang saat sedang menyepi sendiri. "Bila aku menyepi seorang diri, aku masuk ke dalam rumah dan menutup gorden. Aku minum khamar dan menentang Allah dengan kemaksiatan-kemaksiatan," kata temannya dia ditimpa penyakit hingga hampir wafat, dia lantas menyuruh anak perempuannya untuk mengambilkan mushaf. Kemudian, dia berdoa, "Ya Allah, demi Allah yang menurunkan Alquran yang agung dengan kebenaran, mohon sembuhkanlah aku! Aku berjanji tidak akan kembali melakukan dosa untuk selamanya," kata dia, seperti dituturkan Manshur. Allah pun mengabulkan doanya. Dia sembuh dari sembuh, dia kembali sering melakukan maksiat. Uangnya dihamburkan di jalan haram. Dia terlena dalam kesenangan dunia hingga beberapa lama. Sampai pada suatu hari, dia kembali diserang penyakit. Kondisi badannya terus memburuk hingga fulan ini kemudian kembali memerintahkan keluarganya untuk membawakan mushaf. Lantas, dia pun mulai membaca Alquran. "Lalu aku pegang mushaf itu seraya berdoa, 'Ya Allah, demi Allah yang telah menurunkan kitab-Mu yang mulia, mohon sembuhkanlah aku dari penyakitku ini."Allah masih mendengar doa fulan. Penyakitnya pun kembali disembuhkan. Nyatanya si fulan kembali terjerembap ke jurang dosa. Seperti biasa, dia kembali meminta keluarganya mengambil mushaf. Hanya, matanya kali ini sudah tidak bisa kemudian bercerita kepada Manshur. Saat berdoa kepada Allah SWT untuk memohon kesembuhan, tiba-tiba terdengar suara seperti orang memanggil. "Engkau bertobat tatkala engkau sakit dan kembali ke perbuatan dosa saat engkau sembuh. Betapa banyak dia menyelamatkanmu dari kesusahan dan betapa banyak dia menyingkap musibah saat engkau diuji. Tidakkah engkau takut kematian mendatangimu saat engkau bergumul dengan dosa yang kau mainkan?'Usai mendengar kisah si fulan, Manshur pun keluar dari rumahnya sambil berderai air mata. Belum sampai Manshur tiba di depan rumah, sampailah berita bahwa si fulan telah meninggal dunia. Dikutip dari buku Taubat dari Dosa yang Tersembunyi karangan Fariq Gazim Anuz.karangan yang kudapat kan oleh Fariq gazim si fulan Berdusta kepada allah dia janji di tidak akan melakukannya shalat , dan membaca al quran. 12. sekawanan penjahat bertobat dan menjadi orangbaik karena karena dia telah mengetahui atau menyadari apa yg ia perbuat adalah suatu kesalahan dan itu membuat orang lain dan diri nya sendiri menjadi rugikarena mereka sadar kalau yg mereka lakukan selama ini tidak baik semoga membantu 13. Yakub bertobat setelah bergaul melalui mimpi dengan malaikat Allah dan sebagai tanda pertobatan Allah menggantikan nama yakup jadi​JawabanIsraelPenjelasanYakub bergulat dengan malaikat ditemukan pada Kejadian 3222-32, dan dirujuk pada Hosea 124. Catatan tersebut menyatakan bahwa Yakub berganti nama menjadi "Israel", yang artinya "Ia berjuang dengan Allah." Sosok yang bergulat dengan Yakub dideskripsikan sebagai malaikat, pria, atau Allah. Nama tempat dinama Yakub bergulat dinamai Peniel atau Penuel atau Phanuel. Menurut Kejadian 3229-30, kejadian tersebut terjadi saat perjalanan Yakub kembali ke Membantu Jangan lupa dijadikan jawaban Tercerdas Yahhhh 14. Para ulama membagi tobat menjadi .... macam​JawabanTaubat terdiri dari tiga macam tingkatan Pertama adalah taubat, kedua adalah inabah, ketiga adalah aubahPenjelasanmaaf kalo salah 15. * Menceritakan Pertobatan Solus menjadi Partus!Boca Alkitab kisah Para Rasul*Ceritakan "Bagaimana kamu Bertobat!​Jawabanpaulus bertobat dengan tuhan menampakan diri kepada paulus, tuhan berbicara pada paulus mengapa engkau meaniyaya aku paulus sangat takut dan paulus langsung mata paulus menjadi buta dan iapulang kerumah nya dan datanglah nabi untuk menyembukan nya setelah sembuh ia di babtisdan paulus akhir nya memberitakan firman tentang tuhan aminPenjelasanmenurut isi bertobat dengan melakukan a. membaca sekolah minggu c. selalu berdoad. meminta pengampuna pada membuat hal yang tercelah dari alkitab 16. Perbedaan yang sangat jelas antara orang yang sudah bertobat dan orang yang belum bertobat adalahA. Orang bertobat tekun membaca firman Tuhan, yang belum bertobat tidakB. Orang bertobat tekun menabung , yang belum bertobat tidakC. Orang bertobat makan teratur, yang belum bertobak tidakD. Orang bertobat suka nyanyi, yang belum bertobat tidak​Perbedaan yang sangat jelas antara orang yang sudah bertobat dan orang yang belum bertobat adalah ...A. Orang bertobat tekun membaca firman Tuhan, yang belum bertobat tidak 17. Apa yang terjadi jika seorang tidak mau bertobat Jawabandia akan mendapat karma nya dan akan masuk nerakaPenjelasan 18. Apa yang terjadi jika manusia tidak mau bertobatJawabankemungkinan mereka akan masuk neraka seperti yang di janjikin oleh nabi kita barang siapa bertobat dan tidak melakukannya lagi maka ia akan masuk syurga dan kebalikannya jika orang tidak mau bertobat maka ia akan masuk nerakaJawabanakan banyak orang lain yg tidak mau bergaul dengan kita karna telah melakukan kesalahan dan kita tidak mau berubah untuk lebih baik lagi bertobatPenjelasanjika ada orang yg membeci mu maka maafkan kan lah jangan kau dendam ^_^semoga membantuya^_^ 19. Tobat yang diterima oleh Allah ....tobat khawasatobat awambtobat akhas al-Khawastobat al-akhasdtobat nasuha​JawabanD. tobat nasuha tobat nasuha artinya taubat dengan sungguh-sungguh 20. 1. Apabila syarat tidak dipenuhi, tobat menjadi *​Jawabantidak sahPenjelasanklo mau sah semua syaratnya harus dilaksanakan-Benar-benar Menyesal. Maksudnya adalah bersungguh-sungguh menyesal telah melakukan dosa, dan bertekad untuk tidak mengulanginya. -Memperbanyak Perbuatan Baik. -Melaksanakan Sholat Wajib 5 Waktu. -Sholat 2 Rakaat setelah Wudhu. -Banyak membantuJawabantidak sahPenjelasanmaaf kalau salah dan semoga membantu

Inifenomena biasa yang terjadi dimasa ini, dimana sentiasa berlaku tarik-menarik antara para pelaku dosa dan orang-orang yang bertaubat. Masing-masing bersenang hati menerima kehadiran kembali seseorang yang selama ini berpisah dari mereka. Orang-orang yang bertaubat senang menerima hadirnya pelaku dosa yang kembali bertaubat atas dosa-dosanya.

Pertanyaan Jawaban Banyak orang memahami istilah “pertobatan” berarti “berbalik dari dosa.” Ini bukanlah definisi Alkitab mengenai pertobatan. Dalam Alkitab, kata “bertobat” berarti “berubah pikiran.” Alkitab juga memberitahu kita bahwa pertobatan yang sejati akan menghasilkan perubahan tindakan Lukas 38-14, Kisah Para Rasul 319. Kisah Para Rasul 2620 menyatakan, “Tetapi mula-mula aku memberitakan bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.” Definisi pertobatan yang alkitabiah adalah perubahan pikiran yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Kalau demikian, apa hubungan antara pertobatan dan keselamatan? Kitab Kisah Para Rasul nampaknya secara khusus memusatkan perhatian pada pertobatan dalam hubungannya dengan keselamatan Kisah Para Rasul 238, 319; 1118; 1730; 2021; 2620. Bertobat, dalam kaitannya dengan keselamatan, itu merubah pikiran Anda dalam hubungannya dengan Yesus Kristus. Dalam khotbah Petrus pada hari Pentakosta Kisah Para Rasul 2 dia mengakhirinya dengan panggilan agar orang-orang bertobat Kisah Para Rasul 238. Bertobat dari apa? Petrus memanggil orang-orang yang menolak Yesus Kristus Kisah 236 untuk mengubah pikiran mereka mengenai Dia, untuk mengakui bahwa Dia sungguh-sungguh adalah “Tuhan dan Kristus” Kisah 236. Petrus memanggil orang-orang untuk mengubah pikiran mereka dari menolak Kristus sebagai Mesias, menjadi beriman kepadaNya sebagai Mesias dan Juruselamat. Pertobatan dan iman dapat dipahami sebagai “dua sisi dari koin yang sama.” Tidak mungkin beriman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat tanpa terlebih dahulu mengubah pikiran Anda mengenai siapa Dia dan apa yang telah Dia lakukan. Apakah ini adalah pertobatan dari penolakan secara sengaja, atau pertobatan dari ketidakacuhan atau ketidaktertarikan – itu adalah perubahan pikiran. Pertobatan yang alkitabiah, dalam hubungannya dengan keselamatan, adalah merubah pikiran Saudara dari yang tadinya menolak Kristus menjadi beriman kepada Kristus. Penting untuk memahami bahwa pertobatan bukanlah hasil perbuatan kita demi mendapatkan keselamatan. Tidak seorang pun dapat bertobat dan datang kepada Allah, kecuali Allah sendiri yang menarik orang tersebut. Kisah Para Rasul 531 dan 1118 mengindikasikan bahwa pertobatan adalah pemberian Allah – yang dimungkinkan semata-mata karena anugerahNya. Tidak ada seorang pun yang dapat bertobat kecuali kalau Allah menganugerahkan pertobatan. Segala sesuatu yang bersangkutan dengan keselamatan, termasuk pertobatan dan iman, itu hasil karya Allah dalam menarik kita, membuka mata kita, dan mengubah hati kita. Panjang sabar Allah menuntun kita kepada pertobatan 2 Petrus 39, demikian pula kebaikanNya Roma 24. Sekalipun pertobatan bukan perbuatan yang menghasilkan keselamatan, pertobatan yang berujung pada keselamatan pasti menghasilkan satu perbuatan. Tidak mungkin mengubah pikiran Saudara mengenai Kristus tanpa diikuti perubahan perilaku. Dalam Alkitab, pertobatan menghasilkan perubahan tingkah laku. Itu sebabnya Yohanes Pembaptis berseru agar orang-orang “menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan” Matius 38. Seseorang yang benar-benar telah bertobat, dari yang tadinya menolak Kristus menjadi beriman kepada Kristus, akan terlihat melalui hidupnya yang berubah 2 Korintus 517, Galatia 519-23, Yakobus 214-26. Pertobatan, jika didefinisikan secara tepat, itu perlu untuk keselamatan. Pertobatan yang alkitabiah adalah mengubah pikiran Saudara mengenai Yesus Kristus dan berbalik kepada Allah dalam iman untuk keselamatan Kisah 319. Berbalik dari dosa bukanlah definisi dari pertobatan, melainkan salah satu hasil pertobatan yang sejati, yang berlandaskan iman yang menuntun kepada Tuhan Yesus Kristus. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apa itu pertobatan dan mengapa itu diperlukan untuk keselamatan? Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." GambarAn Hispanic young woman crying. She is holding a handkerchief. Tears are rolling down her face. Kita Semua Perlu Bertobat Apakah dosa itu? Apa dampak dosa kita terhadap diri kita? Iman kepada Yesus Kristus secara alami menuntun pada pertobatan. Senantiasa ada kebutuhan untuk pertobatan di dunia sejak zaman Adam hingga zaman sekarang. Tuhan memerintahkan Adam, “Karena itu ajarkanlah kepada anak-anakmu, bahwa semua orang, di mana pun harus bertobat, sebab kalau tidak, mereka tidak dapat mewarisi kerajaan Allah, sebab tidak ada hal yang tidak bersih dapat tinggal di sana, atau tinggal di hadirat-Nya” Musa 657. Kita datang ke dunia untuk tujuan tumbuh dan berkembang. Ini adalah proses seumur hidup. Selama masa ini kita semua berdosa lihat Roma 323. Kita semua perlu bertobat. Kadang-kadang kita berdosa karena pengabaian, kadang-kadang karena kelemahan kita, dan kadang-kadang karena ketidakpatuhan secara sadar. Dalam Alkitab kita membaca bahwa “di bumi tidak ada orang yang saleh yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa” Pengkhotbah 720 dan bahwa “jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita” 1 Yohanes 18. Apakah dosa itu? Yakobus mengatakan, “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa” Yakobus 417. Yohanes menjabarkan dosa sebagai “semua kejahatan” 1 Yohanes 517 dan “pelanggaran hukum” 1 Yohanes 34. Itulah sebabnya Tuhan berfirman, “Semua orang, di mana pun harus bertobat” Musa 657. Kecuali Yesus Kristus, yang menjalani kehidupan yang sempurna, semua orang yang pernah hidup di bumi telah berdosa. Bapa Surgawi kita dalam kasih-Nya yang besar telah menyediakan bagi kita kesempatan ini untuk bertobat dari dosa-dosa kita. Menjadi Bebas dari Dosa-Dosa Kita melalui Pertobatan Apakah pertobatan itu? Pertobatan adalah cara yang disediakan bagi kita untuk menjadi bebas dari dosa-dosa kita dan menerima pengampunan baginya. Dosa memperlambat kemajuan rohani kita dan bahkan dapat menghentikannya. Pertobatan memungkinkan kita untuk tumbuh dan berkembang lagi secara rohani. Kesempatan istimewa untuk bertobat dimungkinkan melalui Kurban Tebusan Yesus Kristus. Dalam cara yang tidak kita pahami sepenuhnya, Yesus membayar dosa-dosa kita. Presiden Joseph Fielding Smith mengatakan tentang hal ini “Saya telah menderita rasa sakit, Anda telah menderita rasa sakit, dan kadang-kadang itu cukup hebat; namun saya tidak dapat memahami rasa sakit … yang akan menyebabkan darah, seperti keringat, menetes dari tubuh. Itu sesuatu yang mengerikan, sesuatu yang luar biasa …. … Tidak ada seorang pun yang pernah dilahirkan di dunia ini yang dapat bertahan menanggung beban yang dipikulkan kepada Putra Allah, ketika Dia menanggung dosa-dosa saya dan Anda dan memungkinkannya sehingga kita dapat terhindar dari dosa-dosa kita” Doctrines of Salvation, diseleksi oleh Bruce R. McConkie, 3 jilid [1954–1956], 1130–131; cetak miring dalam teks aslinya. Pertobatan kadang-kadang memerlukan keberanian besar, kekuatan besar, banyak air mata, doa yang tak henti, dan upaya yang tak kenal lelah untuk menjalankan perintah-perintah Tuhan. Asas-Asas Pertobatan Apakah asas-asas pertobatan? Presiden Spencer W. Kimball menyatakan “Tidak ada jalan pintas menuju pertobatan, tidak ada jalan yang diistimewakan untuk menuju pengampunan. Setiap orang harus mengikuti jalan yang sama baik dia kaya maupun miskin, terpelajar maupun tidak terlatih, tinggi maupun pendek, pangeran maupun pengemis, raja maupun orang kebanyakan” Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Spencer W. Kimball [2006], 45; cetak miring dalam teks aslinya. Kita Harus Mengenali Dosa-Dosa Kita Untuk bertobat, kita harus mengakui kepada diri sendiri bahwa kita telah berdosa. Jika kita tidak mengakui hal ini, kita tidak dapat bertobat. Alma menasihati putranya, Korianton, yang tidak setia dalam pemanggilan misinya dan telah melakukan dosa serius “Biarlah hanya dosa-dosamu mengganggumu; dengan gangguan yang demikian akan menyebabkan engkau bertobat .… Janganlah sekali-kali berusaha memaafkan dirimu” Alma 4229–30. Tulisan suci menasihati kita lebih jauh untuk tidak membenarkan praktik-praktik penuh dosa kita lihat Lukas 1615–16. Kita tidak dapat menyembunyikan tindakan apa pun dalam kehidupan kita dari diri sendiri maupun dari Tuhan. Kita Harus Merasakan Dukacita bagi Dosa-Dosa Kita Selain mengenali dosa-dosa kita, kita harus merasakan dukacita yang tulus atas apa yang telah kita perbuat. Kita harus merasa bahwa dosa-dosa kita tidak baik. Kita harus ingin membuang atau meninggalkannya. Tulisan suci memberi tahu kita, “Semua orang yang merendahkan diri di hadapan Allah dan menginginkan untuk dibaptis dan tampil dengan hati yang patah dan jiwa yang menyesal, dan … benar-benar telah bertobat akan segala dosa mereka … akan diterima dengan baptisan ke dalam gereja-Nya” A&P 2037. Pelajari 2 Korintus 79–10 dan Mormon 210–14. Dalam cara-cara apa menurut Anda “dukacita menurut kehendak Allah” berbeda dari ungkapan penyesalan? Kita Harus Meninggalkan Dosa-Dosa Kita Dukacita tulus kita hendaknya menuntun kita untuk meninggalkan menghentikan dosa-dosa kita. Jika kita telah mencuri sesuatu, kita tidak akan mencuri lagi. Jika kita telah berbohong, kita tidak akan berbohong lagi. Jika kita telah melakukan perzinaan, kita akan menghentikannya. Tuhan mewahyukan kepada Nabi Joseph Smith, “Dengan ini kamu boleh mengetahui bila seseorang telah bertobat atas dosa-dosanya—Lihatlah, dia akan mengakuinya dan meninggalkannya” A&P 5843. Kita Harus Mengakui Dosa-Doa Kita Mengakui dosa-dosa kita sangatlah penting. Tuhan telah memerintahkan kepada kita untuk mengakui dosa-dosa kita. Pengakuan meringankan beban berat dari si pendosa. Tuhan telah berjanji, “Aku, Tuhan, mengampuni dosa, dan berbelaskasihan kepada mereka yang mengakui dosa-dosanya dengan rendah hati” A&P 612. Kita harus mengakui semua dosa kita kepada Tuhan. Selain itu, kita harus mengakui dosa-dosa kita yang serius—seperti perzinaan, percabulan, hubungan homoseks, perundungan pasangan atau anak, serta penjualan atau penggunaan narkoba—yang dapat memengaruhi kedudukan kita di Gereja, pada wewenang keimamatan yang tepat. Jika kita telah berbuat dosa terhadap orang lain, kita hendaknya mengakui kepada orang yang telah kita sakiti. Beberapa dosa yang tidak serius tidak melibatkan orang lain kecuali diri kita sendiri dan Tuhan. Ini dapat diakui secara pribadi kepada Tuhan. Kita Harus Membuat Penggantian Bagian dari pertobatan adalah membuat penggantian. Ini artinya bahwa sedapat mungkin kita harus memperbaiki kesalahan apa pun yang telah kita lakukan. Sebagai contoh, seorang pencuri hendaknya mengembalikan apa yang dicurinya. Seorang pembohong hendaknya menyatakan kebenaran. Seorang penggosip yang telah memfitnah sifat seseorang hendaknya berusaha untuk memulihkan nama baik orang yang telah disakitinya. Sewaktu kita melakukan hal-hal ini, Allah tidak akan mengungkit-ungkit dosa kita ketika kita dihakimi lihat Yehezkiel 3315–16. Kita Harus Mengampuni Orang Lain Satu bagian yang penting dari pertobatan adalah mengampuni mereka yang telah berbuat dosa terhadap kita. Tuhan tidak akan mengampuni kita kecuali hati kita sepenuhnya dibersihkan dari semua kebencian, kegetiran, dan perasaan buruk terhadap orang lain lihat 3 Nefi 1314–15. “Oleh karena itu, Aku berfirman kepadamu, bahwa hendaknya kamu saling mengampuni, sebab dia yang tidak mengampuni saudaranya atas pelanggarannya, tetap dikutuk di hadapan Tuhan; karena di dalam dirinya bersemayam dosa yang lebih besar” A&P 649. Kita Harus Menaati Perintah-Perintah Allah Agar pertobatan kita lengkap kita harus menaati perintah-perintah Tuhan lihat A&P 132. Kita tidak sepenuhnya bertobat jika kita tidak membayar persepuluhan atau menguduskan hari Sabat atau mematuhi Kata-Kata Bijaksana. Kita tidaklah bertobat jika kita tidak mendukung para pembesar Gereja dan tidak mengasihi Allah serta sesama kita. Jika kita tidak berdoa dan bersikap tidak baik kepada orang lain, kita sesungguhnya tidak bertobat. Ketika kita bertobat, kehidupan kita berubah. Presiden Kimball mengatakan “Pertama, seseorang bertobat. Setelah memperoleh tempat pijakan itu dia kemudian harus menjalankan perintah-perintah Tuhan untuk mempertahankan tempatnya yang menguntungkan itu. Ini penting untuk memastikan pengampunan sepenuhnya” Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Spencer W. Kimball, 52. Bagaimana ajaran-ajaran dalam bagian ini berbeda dengan gagasan yang salah bahwa pertobatan adalah pelaksanaan dari daftar langkah-langkah sederhana atau tindakan-tindakan rutin? Bagaimana Pertobatan Menolong Kita Dalam cara-cara apa pertobatan menolong kita? Sewaktu kita bertobat, Kurban Tebusan Yesus Kristus menjadi efektif seutuhnya dalam kehidupan kita, dan Tuhan mengampuni dosa-dosa kita. Kita terbebas dari perbudakan dosa-dosa kita, dan kita menemukan sukacita. Alma menceritakan pengalamannya tentang bertobat dari masa lalunya yang penuh dosa “Jiwaku dilukai [terbebani] dengan sangat hebat dan disiksa oleh segala dosaku. Ya, aku teringat akan segala dosa dan kedurhakaanku, untuk mana aku disiksa dengan penderitaan neraka. Ya, aku melihat bahwa aku telah berontak melawan Allahku dan bahwa aku tidak mematuhi perintah-perintah-Nya yang kudus. … Demikian besar adalah kedurhakaan-kedurhakaanku sehingga memikirkan menghadap ke hadirat Allahku saja menyiksa jiwaku dengan kengerian yang tak terkatakan. … Dan terjadilah bahwa ketika aku … dilukai oleh ingatan akan dosa-dosaku yang banyak, lihatlah, aku teringat juga bahwa aku telah mendengar ayahku bernubuat … mengenai kedatangan seorang Yesus Kristus, Putra Allah, untuk menebus dosa-dosa dunia. Maka ketika jiwaku menangkap pikiran ini, aku berseru di dalam hatiku Ya Yesus, Engkau Putra Allah, kasihanilah aku …. Maka lihatlah, ketika aku memikirkan ini, aku tidak dapat mengingat rasa sakitku lagi …. Dan ya, betapa sukanya dan betapa menakjubkan terang yang kulihat. Ya, jiwaku dipenuhi dengan kesukaan yang sama luar biasanya seperti rasa sakitku! … Tiada suatu hal pun yang dapat begitu enak dan nikmat seperti kesukaanku” Alma 3612–14, 17–21. Bagaimana pertobatan dan pengampunan memberi Alma sukacita? Bahaya dari Menangguhkan Pertobatan Kita Apa beberapa kemungkinan akibat dari menangguhkan pertobatan kita? Para nabi telah menyatakan bahwa “kehidupan ini adalah saat bagi manusia mempersiapkan diri untuk bertemu Allah” Alma 3432. Kita hendaknya bertobat sekarang, setiap hari. Ketika kita bangun di pagi hari, kita hendaknya mengintrospeksi diri untuk memastikan apakah Roh Allah menyertai kita. Di malam hari sebelum kita tidur, kita hendaknya meninjau kembali tindakan dan perkataan kita sepanjang hari itu dan memohon kepada Tuhan untuk membantu kita mengenali apa yang kita perlu bertobat. Dengan bertobat setiap hari dan meminta Tuhan mengampuni dosa-dosa kita, kita akan mengalami proses menjadi sempurna setiap hari. Sebagaimana dengan Alma, kebahagiaan dan sukacita kita dapatlah nikmat dan enak. Tulisan Suci Tambahan Matius 910–13; Lukas 133; Yehezkiel 1830 bertobat atau binasa Alma 721 tidak ada yang tidak bersih dapat tinggal di hadirat Allah 2 Korintus 79–10 dukacita menurut kehendak Allah Mosia 410–12 langkah-langkah menuju pertobatan Yesaya 118; Mosia 2628–32 pertobatan mendatangkan pengampunan A&P 5842 dosa-dosa tidak diingat lagi 2 Nefi 923 pertobatan perlu bagi keselamatan 2 Nefi 221 bertobat saat masih hidup A&P 1915–20 Tuhan telah memerintahkan kita untuk bertobat agar kita tidak perlu menderita seperti Dia Kamuperlu menyadari dulu hal ini, apakah yang kamu lakukan benar-benar perilaku altruisme atau hanya karena kamu adalah people pleaser. Tentunya, menjadi people pleaser bukanlah hal yang baik untuk dirimu, perilaku menolong yang seharusnya memberikan rasa nyaman, bahagia, malah membuatmu merasa tidak berdaya bahkan dapat mempengaruhi kesehatan bagusp Official Writer Banyak dari kita yang menyesali perbuatan dosa kita lalu berusaha untuk bertobat namun sering jatuh dalam dosa yang sama berulang-ulang kali sampai kita masuk ke dalam titik jenuh akan penyesalan tersebut dan akhirnya kita merasa percuma untuk bertobat, karena kita berpikir ke depan pasti kita akan melakukannya kembali. Hal ini terjadi karena kita kurang memahami arti dari pertobatan dan kita tidak melakukan pertobatan dengan cara yang benar. Bertobat dalam bahasa yunani berasal dari kata Yunani yang memiliki arti perubahan pikiran. Jadi pertobatan bukan hanya penyesalan tapi bersedia meninggalkan dosa-dosa. Dalam alkitab kita bisa mengambil pembelajaran dari kisah Saul dan Daud Makam Raja Daud ditemukan, mereka berdua sama-sama pernah melakukan dosa yang sangat jahat di mata Tuhan namun ada perbedaan respon yang mereka ambil ketika mereka mengetahui kesalahan mereka. Saul tidak taat pada perintah Allah untuk menumpas seluruh bangsa Amalek termasuk ternak, namun dengan sengaja Saul mengambil ternak orang Amalek. Samuel menegur Saul namun dia beralasan menyisakan ternak untuk mempersembahkannya sebagai korban bakaran kepada Tuhan. Saul tidak bertobat justru dia berusaha membenarkan tindakannya. Berbeda dengan Daud, ketika dia ditegur oleh Tuhan melalui Nabi Natan karena telah membunuh Uria untuk menjadikan Batsyeba Istri Uria sebagai istrinya. Daud tidak berusaha membenarkan tindakannya tersebut, dia menyadari dan mengakui kesalahannya dengan kerendahan hati dan mulai mengarahkan diri kembali kepada Allah dengan berpuasa dan berdoa. “Lalu berkatalah Daud kepada Natan "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu engkau tidak akan mati” - 2 Samuel 1213 Setiap dosa pasti ada konsekuensi yang harus kita tanggung, begitu pula yang dialami oleh Saul, ketika dia tidak bertobat dan semakin memakai caranya sendiri untuk memimpin Israel, Roh Tuhan mulai undur darinya. Sementara Daud walaupun harus menerima kenyataan bahwa anak pertamanya dengan Batsyeba harus meninggal sebagai hukuman atas dosa yang dilakukannya, Daud mengalami pemulihan dan bahkan Tuhan memberkati rumah tangga Daud dengan Batsyeba dengan mengaruniakan Salomo sebagai anak mereka. Dari kisah tersebut kita bisa mengetahui pertobatan itu penting karena dengan pertobatan kita bisa menerima pengampunan dari Tuhan sehingga kita bisa terhindar dari murka Allah, hidup terberkati, semakin dipulihkan dan menghasilkan sukacita surgawi karena kita telah terbebaskan dari dosa-dosa kita. Tahap yang paling sulit setelah pertobatan adalah mempertahankan pertobatan itu sendiri, sehingga ada beberapa point yang harus kita ketahui untuk mempertahankan pertobatan kita, sbb 1. Jadikan dasar pertobatan kita karena kita mengasihi Tuhan. Upah dosa adalah maut, bagi siapapun yang masih bertahan dalam dosa pasti tidak akan memiliki keselamatan, namun disayangkan banyak orang-orang yang bertobat karena rasa takut masuk neraka. Hal ini bukanlah alasan yang tepat untuk melakukan pertobatan. Jangan jadikan pertobatan hanya untuk memperoleh keselamatan, tapi jadikan pertobatan karena kita mengasihi Tuhan dan ingin taat untuk setiap perintahnya. Kita harus mengingat keselamatan adalah anugrah yang Tuhan berikan bagi setiap anak Tuhan yang mengasihi-Nya. ”Kata Yesus kepada mereka "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." - Yohanes 834-36 2. Merubah pola pikir kedagingan. Pertobatan lebih dari sekedar ucapan penyesalan, lebih dari sekedar doa memohon ampun, lebih dari sekedar didoakan hamba Tuhan. Pertobatan adalah langkah untuk kita bertindak merubah setiap pola pikir kita yang terikat dengan kedagingan menjadi pola pikir anak-anak Tuhan yang telah dimerdekakan dari dosa. Dengan memiliki pola pikir yang sudah dirubah maka kita akan memiliki arah hidup yang selalu tertuju kepada Tuhan dan kerajaan-Nya, berani menyangkal diri dan mengambil bagian dalam pelayanan tanpa batas bagi Tuhan. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. - Roma 122 3. Membuat komitmen untuk meninggalkan dosa. Sangat mudah bagi kita terjatuh dalam dosa yang sama karena iblis memakai dosa lama kita sebagai senjata paling ampuh menjatuhkan kita karena itu diperlukan sebuah komitment untuk meninggalkan dosa tersebut. Langkah yang bisa diambil untuk memperkuat komitmen kita, yaitu fokus dengan masa depan kita dan jangan mengingat apa yang pernah menjadi dosa kita karena hal tersebut bisa mengintimidasi kita dan yang paling penting menjaga keintiman kita dengan Tuhan sehingga tidak ada cela untuk iblis memasuki kehidupan kita. “….. aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku” - Filipi 313 Mungkin kemarin kita pernah gagal untuk mempertahakan pertobatan yang kita lakukan dan berulang-ulang kali jatuh dalam dosa yang sama, mari jangan takut untuk tetap melakukan pertobatan dengan sungguh-sungguh dan dengan kerendahan hati mengakui semuanya dihadapan Tuhan. Tuhan sangat mengasihi kita dan rindu untuk kita tetap berkenan dan melekat bersamanya. Anda diberkati dengan konten-konten kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini. Yuk bergabung jadi mitra hari ini. Sumber Halaman 1 Ketikapertama kali bertobat dan menjadi orang percaya, kita mengalami sukacita besar. Namun, bila kemudian kita memilih untuk hidup di dalam dosa yang tak diakui, sukacita itu pun akan hilang. Ketika saya menyadari apa yang sedang terjadi, saya memohon kepada Tuhan untuk memulihkan kepekaan saya terhadap dosa yang memprihatinkan seperti Jakarta Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Tidak ada manusia yang benar-benar suci dari segala dosa. Setinggi apapun jabatanmu kini, kamu tak lepas dari dosa. Baik itu dosa kecil ataupun dosa besar. Tata Cara Sholat Tasbih dan Manfaatnya, Bisa untuk Menghapus Dosa Doa-doa yang Harus Dihapal untuk Semua Kejadian agar Terhindar dari Bahaya Tata Cara Sholat Taubat Nasuha dan Bacaan Doa Lengkap Segala dosa yang pernah diperbuat oleh manusia tentu saja bisa diampuni oleh Tuhan asalkan kamu mau bertaubat. Cara bertaubat sendiri ada beberapa jenis, tergantung taubat seperti apa yang kamu lakukan. Dalam Islam pun telah diberitahukan bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa dan menghapus kesalahan kamu dengan bertaubat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS An-Nisa ayat 31 yang artinya sebagai berikut. “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dosa-dosamu yang kecil dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia surga.”Sebab-sebab diterimanya TaubatJika kamu melakukan dosa ataupun kesalahan, maka segeralah untuk bertaubat. Karena Allah selalu memaafkan hambanya. Dan berikut ini sebab-sebab Allah menerima taubat yang kamu lakukan yang telah dirangkum dari berbagai sumber pada Rabu 23/1/2019. 1. Karena Allah SWT Maha Mengahisi dan Maha Pengampun 2. Agar hamba-hambanya bersih dari dosa dan memperoleh kebahagian di Surga-Nya kelak 3. Orang-orang yang bertaubat tidak mengulangi dosa yang pernah diperbuat 4. Mencegah dari kejahatan dan agar orang-orang lebih banyak melakukan TaubatSebelum kamu melakukan taubat, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu syarat-syarat untuk bertaubat. Dan berikut ini rangkuman syarat bertaubat oleh Kamis 28/2/2019 dari berbagai sumber. 1. Islam, Jika kamu melakukan taubat dengan cara yang dianut oleh Islam, tentu saja kamu haruslah beragama. Karena hal ini pun telah dijelaskan dalam QS An-Nisa ayat 18. “Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” 2. Ikhlas, saat kamu melakukan sebuah taubat, kamu harus dengan ikhlas untuk menjalankannya. Karena dengan keikhlasan itu artinya kamu hanya mengahrapkan ridho dari Allah SWT. 3. Mengakui dosa, jika kamu benar-benar ingin menghapus semua kesalahan yang pernah diperbuat, kamu harus mengakui kesalahan tersebut di hadapan Allah SWT. Dengan cara mengakui serta memohon keselamatan dengan berdoa kepada Allah. 4. Menyesalai perbuatan, selain kamu harus mengakui dosa, kamu juga diharuskan memiliki rasa penyesalan. Penyesalan tersebut akan memberikan kemampuan kepada kamu untuk takut dan menjadi penghalang apabila kamu berniat melakukan kembali kesalahan atau dosa tersebut. 5. Lepas dan tinggalkan perbuatan dosa. Apabila pelanggaran yang kamu perbuat adalah melakukan larangannya, dan meninggalkan perintahnya, maka kamu harus melaksanakan perintahnya sebagai cara meninggalkan perbuatan dosa tersebut. Hal ini juga tercantum dalam firman Allah SWt dalam QS Al Imran ayat 135. “Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah – Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui.”Ada beberapa cara untuk kamu bertaubat dari kesalahan dan dosa yang telah kamu perbuat. Apabila dosa atau kesalahan yang kemu perbuat termasuk dalam dosa kecil, maka kamu perlu untuk bertaubat dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dan selalu beristighfar. Namun apabila dosa yang telah kamu perbuat itu besar, maka cara bertaubat yang harus kamu lalukan ialah dengan sholat taubat dan tidak mengulanginya lagi. Kamu juga diharuskan untuk mengerti cara taubat dengan tulus dan sungguh-sungguh bila memang telah melakukan dosa besar seperti zina ataupun syirik. 1. Menyesali dengan sungguh-sungguh Jika kamu ingin bertaubat, maka kamu sebaiknya untuk menyesali segala perbuatan yang telah kamu lakukan dengan sungguh-sungguh. Karena sebuah penyesalan sendiri ialah hakekat untuk bertaubat. Dan apabila kamu masih teringat dengan kemaksiatan yang kamu perbuat, maka kamu harus melawannya dengan kesedihan yang ada. 2. Meninggalkan dosa zina dan semua pemicu Tentu saja untuk meninggalkan sebuah dosa tersebut kamu haru meninggalkan perbuatnnya. Selain itu kamu juga harus meninggalkan dan menjauh dari segala pemicu dosa zina tersebut. 3. Bertekad tidak mengulang kembali Selain mengakui kesalahan dan meninggalan segala pemicu dari dosa zina tersebut, cara bertaubat selanjutanya ialah tidak mengulai kesalahan yang telah diperbuat. Kamu harus memiliki tekad untuk tidak mengulang kembali kesalahan tersebut. 4. Dekatkan diri dan banyak beribadah Cara bertaubat yang sangat disarankan tentu saja kembali mendekatkan diri dan banyak beribadah kepada Allah SWT. Karena mendekatkan diri kepada Allah dapat menggugurkan dosa yang telah kamu perbuat. Selain itu telah dijelaskan pula dalam firman Allah di QS Hud ayat 114. “Dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang pagi dan petang dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” 5. Sholat Taubat Sholat taubat ini bisa kamu lakukan dengan dua rakaat dan juga niat dalam hati. Niat yang kamu ucapkan hanyalah berniat untuk sholat taubat dan mohon ampunan agar diridhoi oleh Allah SWT. Dan memohon ampunan kepada Allah juga bisa dilakukan dengan sholat taubat ini. Pada saat kamu melakukan sholat taubat, maka kamu pun telah berjanji untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. 6. Cari lingkungan yang baik Lingkungan yang baik tentu saja akan membawa dampak yang baik pula untuk kamu. Oleh karena itu, jika kamu memang bertekad untuk lepas dari segala perilaku tak terpuji, maka kamu harus mencari lingkungan yang baik. Hal ini juga dilakukan untuk memperkuat taubat yang telah kamu lakukan. 7. Rahasiakanlah Dosa yang pernah kamu perbuat sebaiknya rahasiakan. Rahasiakan dosa dari siapapun termasuk orang terdekat anda apalagi orang lain. Dalam sebuah hadist pun Rasulullah pernah bersabda. “Siapa yang tertimpa musibah maksiat dengan melakukan perbuatan semacam ini perbuatan zina, hendaknya dia menyembunyikannya, dengan kerahasiaan yang Allah berikan.” HR. Malik Maka dari itu sebaiknya kamu mulai untuk menjauhi segala jenis dosa yang ada. Dan semoga Allah akan mengampuni setiap dosa yang diperbuat dan selalu meridhoi jalan yang kamu ambil.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Apayang terjadi jika seseorang mengendarai mobil saya dan mengalami kecelakaan? Jika Anda membiarkan orang lain mengemudikan mobil Anda dan mereka mengalami kecelakaan, perusahaan asuransi Anda kemungkinan akan bertanggung jawab untuk membayar klaim, tergantung pada pertanggungan dalam polis Anda. Klaim akan masuk ke

Persiapkan diri Anda secara rohani Pengalaman apa yang Anda miliki mengenai pertobatan? Tanpa membahas dosa pribadi, bagaimana Anda dapat membagikan bagaimana bertobat telah menolong Anda menjadi lebih dekat kepada Bapa Surgawi? Beberapa remaja putra mungkin berjuang menghadapi ketidaklayakan. Ini akan memengaruhi kemampuan mereka untuk melayani sebagai pemegang imamat yang setia. Bagaimana Anda dapat menjadi sensitif terhadap mereka dan mengundang Roh untuk menolong mereka berhasrat untuk bertobat? Dengan doa yang sungguh-sungguh telaahlah tulisan suci dan sumber-sumber ini. Apa yang mengilhami Anda untuk bertobat? Yesaya 118 Melalui pertobatan, kita dapat dibersihkan dari dosa-dosa kita Roma 323; 1 Yohanes 18 Kita semua berdosa Alma 1933 Pertobatan membawa perubahan hati Alma 366–24 Alma bertobat dan menerima pengampunan melalui kasih karunia Juruselamat Alma 398 Kita tidak dapat menyembunyikan dosa kita dari Allah A&P 5842–43 Untuk bertobat, kita harus mengakui dan meninggalkan dosa-dosa kita “Pertobatan,” Untuk Kekuatan Remaja, 28–29 Dale G. Renlund, “Gembala yang Baik Kita,” Ensign atau Liahona, Mei 2017, 29–32 Dale G. Renlund, “Pertobatan Pilihan Penuh Sukacita,” Ensign atau Liahona, November 2016, 121–124 Linda S. Reeves, “Rencana Penebusan yang Besar,” Ensign atau Liahona, November 2016, 88–90 Dieter F. Uchtdorf, “Dia Akan Menempatkan Anda di Atas Bahu-Nya dan Membawa Anda Pulang,” Ensign atau Liahona, Mei 2016, 101–104 Video “Not a One-Time Thing,” “Within Bounds” Mengajar dengan Cara Juruselamat Juruselamat mengundang orang lain untuk bertindak dalam iman dan menjalankan kebenaran yang diajarkan-Nya. Dia menemukan kesempatan-kesempatan bagi mereka untuk belajar melalui pengalaman yang penuh kuasa. Apa yang dapat Anda lakukan untuk menolong para remaja putra melihat kuasa dari pertobatan sehari-hari dalam kehidupan mereka? Biarkan remaja putra memimpin Seorang anggota presidensi kuorum mempimpin pertemuan kuorum. Dia memimpin remaja putra dalam berembuk bersama mengenai urusan kuorum, mengajar mereka tugas-tugas keimamatan mereka dari tulisan suci dan buku Tugas kepada Allah, serta meminta seorang pembimbing atau anggota kuorum lainnya untuk mengajarkan sebuah pelajaran Injil. Dia dapat bersiap dengan mengisi agenda pertemuan kuorum selama pertemuan presidensi. Memulai pengalaman belajar Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk mengkaji ulang pelajaran minggu lalu dan memperkenalkan pelajaran minggu ini Mintalah para remaja putra menggambar sesuatu yang mengingatkan mereka akan sesuatu yang mereka pelajari minggu lalu, dan bahaslah bersama apa yang mereka gambarkan. Mintalah seorang remaja putra merentangkan lengannya ke depan sambil memegang sebuah benda berat di masing-masing tangan sementara anggota kuorum membahas bagaimana dosa dapat menjadi seperti beban yang berat. Selama pembahasan, taruhlah lebih banyak benda berat di tangan remaja putra itu. Pindahkan benda, dan undanglah para remaja putra untuk membagikan apa yang mereka pelajari mengenai dosa dan pertobatan dari pelajaran dengan benda ini. Belajar bersama Masing-masing kegiatan di bawah ini dapat menolong para anggota kuorum memahami apa artinya bertobat. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu atau lebih yang akan paling baik digunakan di kuorum Anda Ajaklah seorang anggota kuorum untuk datang ke kelas siap membagikan sebuah kisah dari salah satu ceramah yang disarankan dalam garis besar ini. Anda juga dapat menayangkan sebuah video dari pembicara yang menceritakan kisah ini. Apa yang kisah-kisah ini ajarkan kepada kita tentang pertobatan? Tulislah pernyataan-pernyataan tentang pertobatan dari ceramah-ceramah tersebut pada lembaran kertas. Ajaklah remaja putra untuk memilih sebuah pernyataan dan membagikan apa yang mereka pelajari—pertama-tama dengan seorang rekan dan kemudian dengan anggota kelas. Berilah mereka waktu untuk merenungkan perubahan yang mereka merasa terkesan untuk lakukan karena apa yang telah mereka pelajari. Mintalah seorang anggota kuorum untuk mengajarkan satu bagian dari pelajaran ini. Dia dapat melakukan ini sebagai bagian dari rencana Tugas kepada Allahnya untuk mempelajari dan mengajar mengenai pertobatan lihat “Memahami Ajaran,” halaman 18, 42, atau 66 Mintalah seorang remaja putra untuk menyembunyikan sebuah objek sewaktu para anggota kuorum lainnya sedang menonton. Mintalah anggota kuorum yang lain untuk mencoba menemukan objek tersebut. Apa yang contoh ini ajarkan mengenai mencoba untuk menyembunyikan dosa-dosa dari Allah? lihat Alma 398. Apa kisah-kisah dari tulisan suci yang remaja putra dapat bagikan yang mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak dapat menyembunyikan dosa-dosa kita dari Allah? lihat, contohnya, Yunus 1-2; 2 Samuel 11-12; Kisah Para Rasul 51–11. Mereka juga dapat mengulas salah satu kisah dari ceramah Sister Linda S. Reeves ”Rencana Penebusan yang Besar.” Ajaklah remaja putra untuk membahas pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelompok-kelompok kecil Apakah beberapa cara orang-orang mencoba untuk menyembunyikan dosa-dosa mereka? Apa yang akan Anda katakan untuk menolong seseorang memahami bahwa kita tidak dapat menyembunyikan dosa-dosa kita? Mintalah seorang remaja putra untuk memegang gambar Alma dan para putra Mosia lihat Buku Seni Injil 77 dan meringkas kisah tentang pertobatan mereka lihat Alma 366–24. Mintalah para remaja putra membaca secara individu Alma 3613, 17–20, 23–24, tunjukkan asas-asas pertobatan dalam ayat-ayat ini, dan kemudian bagikan dalam kelompok kecil apa yang mereka pelajari. Mintalah para remaja putra untuk memikirkan dan menuliskan sesuatu yang dapat mereka lakukan untuk menerapkan asas-asas pertobatan dalam kehidupan mereka sendiri. Mintalah setiap remaja putra untuk mempelajari bagian dari “Pertobatan” dalam Untuk Kekuatan Remaja atau bagian-bagian pilihan dari salah satu ceramah yang disarankan dalam garis besar ini. Mintalah para remaja putra menandai dan membagikan apa pun yang menonjol bagi mereka. Mintalah mereka untuk dengan tidak menyebutkan nama menuliskan pertanyaan apa pun yang mereka miliki mengenai pertobatan. Undanglah uskup untuk menjawab pertanyaan ini dan membagikan bagaimana pertobatan terikat dengan kuasa imamat. Perlihatkan video “Within Bounds.” Mintalah separuh anggota kuorum untuk mencari hal-hal yang mereka pelajari dari video ini mengenai apa artinya bertobat, dan mintalah separuh lainnya untuk mencari peran dari uskup dalam menolong kita bertobat. Mintalah mereka membagikan apa yang mereka pelajari. Apa yang akan mereka katakan kepada teman-teman yang mungkin takut untuk berbicara kepada uskup mengenai kesalahan yang telah mereka buat? Mintalah para remaja putra untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami apa artinya bertobat? Perasaan atau kesan apakah yang mereka dapatkan? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Akankah bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk ajaran ini? Kiat mengajar “Adalah murid yang harusnya ditempatkan untuk bertindak. Ketika seorang guru menjadi sorotan, menjadi bintang pertunjukan, melakukan semua pembicaraan, dan sebaliknya mengambil alih semua kegiatan, adalah hampir dipastikan bahwa dia mengganggu dalam pembelajaran anggota kelas” Asahel D. Woodruff, dalam Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 61. Mengundang untuk bertindak Anggota presidensi kuorum yang memimpin mengakhiri pertemuan. Dia dapat Membagikan perasaannya atau meminta anggota kuorum untuk membagikan perasaan mereka mengenai Juruselamat dan apa artinya bertobat. Undanglah para remaja putra untuk memeriksa kehidupan mereka dan menentukan apa yang perlu mereka ubah.
TheFed Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin, Harga Saham Global Melonjak, Bagaimana Dengan IHSG? SEBAGAI manusia pasti pernah melakukan kesalahan, baik yang sengaja dan tidak. Ternyata Islam memiliki syarat bertobat. Yaitu agar seorang muslim dapat bertobat dengan sepenuh hati dan jiwanya, tidak mengulanginya dan menjadikannya pelajaran untuk ke depannya. Sebagian hukama mengatakan ketika orang berakal bertobat, hendaklah dia melakukan perkara-perkara di bawah ini, 1. Syarat Bertobat Selalu Beristighfar dengan Lisannya Dengan beristighfar, Allah membuka pintu-pintu tobat hambanya. Rasulullah ﷺ bersabda, dalam Hadist Riwayat Bukhari nomor 6307 yang artinya “Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertobat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali. Maka teruslah beristighfar agar Allah memberikan ampunannya dan juga ini adalah bentuk untuk terus mengingat Allah dalam setiap aktivitas. Dengan ini diharapkan juga seorang hamba dapat terus taat dan enggan berlaku lalai. 2. Syarat Bertobat Penyesalan di Dalam Hati Tentu dalam bertobat perlu sekali penyesalan yang mendalam dari seorang hamba-Nya. Karena jika tidak ada penyesalan, maka akan ada kemungkinan untuk mengulanginya kembali. Harusnya seorang hamba merasa malu karena setiap aktivitasnya dilihat oleh Allah. Maka hendaknya seorang hamba mengontrol aktivitasnya sesuai perintah Allah. Dan ketika sudah bertobat, berjanjilah untuk tidak mengulanginya lagi. Aturan Allah bukanlah sesuatu yang bisa disepelekan. Semua akan dimintai pertanggungjawaban, maka pergunakanlah waktu yang Allah beri untuk banyak-banyak bertobat dan beramal saleh. BACA JUGA Allah SWT Maha Pengampun, Jangan Pernah Berhenti Bertobat 3. Syarat Bertobat Bertekad untuk Tidak Mengulangi Dosa Selamanya Seorang muslim sering sekali merasa seakan bisa hidup sangat lama, maka dengan mudah ia mengulangi dosa-dosa yang sudah jelas-jelas Allah larang. Hal itu dengan alasan yakin bahwa akan ada waktu lagi untuk bertobat. Padahal, tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi bahkan satu detik ke depan. Jadi berhentilah untuk mengulangi segala dosa dan berjanjilah untuk istiqomah pada ketaatan. Jangan sampai seorang hamba menyesal dikemudian hari dan ingin memperbaiki hal yang sudah tidak bisa diperbaiki. 4. Syarat Bertobat Mengekang Anggota Badan untuk Tidak Berbuat Dosa Dalam meninggalkan dosa butuh ketegasan yang kuat pada diri sendiri. Seperti menjaga mata dari melihat hal yang diharamkan, menjaga lisan dari berkata kasar, menjaga tubuh dari kemaksiatan dan menjaga pikiran agar selalu bersandar pada Islam. Semua butuh usaha yang tidak mudah, maka berbahagialah bagi seorang hamba yang bisa menjaga dirinya dari berbuat dosa. Semua itu butuh pembiasaan dan konsistensi. Karena bila diri dibiasakan dengan dosa, maka akan terbiasa berbuat dosa, begitu pun sebaliknya. 5. Syarat Bertobat Mencintai Akhirat Perbanyaklah mengingat akhirat dan jadikanlah akhirat sebagai tujuan. Karena dunia hanyalah sementara dan jangan sampai seorang hamba tenggelam di dalamnya. Rasulullah ﷺ juga bersabda yang artinya, “Barang siapa cinta terhadap dunia, maka akan menyebabkan yang seseorang terpeleset, jatuh dalam kesalahan, kemaksiatan dan kebodohan.” BACA JUGA Saat Iblis pun Ingin Bertobat 6. Syarat Bertobat Membenci Kesenangan Duniawi Foto Unsplash Setan dengan sungguh-sunguh menggoda manusia agar dapat terfokus pada dunia. Maka seorang muslim harusnya sadar bahwa kesenangan dunia sering sekali melalaikan dari ketaatan. Hendaknya seseorang tidak terjebak dengan kesenangan dunia yang fana ini. Muslim harus tahu tujuan hidup yaitu beribadah kepada Allah. Karena bila hidup hanya seputar kesenangan duniawi, maka jika seorang hamba mati ia tidak akan memiliki bekal yang cukup. Oleh karena itu, hendaknya dunia dijadikan sarana untuk dapat menggapai ridha-Nya. 7. Syarat Bertobat Sedikit Berbicara Mengenai hal ini Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa yang banyak bicara maka banyak pula kesalahannya. siapa yang banyak salahnya maka banyak pula dosanya. Siapa yang banyak dosanya maka neraka adalah sebaik-baiknya tempat baginya.” Maka lebih baik diam ketimbang berbicara hal yang tidak baik. “Orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaknya berkata yang baik atau jika tidak bisa lebih baik diam” HR. Bukhari. 8. Syarat Bertobat Mengurangi Porsi Makan dan Minum Mengenai hal ini Rasulullah ﷺ bersabda, “Para wali kekasih Allah adalah orang yang membiasakan lapar dan haus. Siapa yang menyakiti mereka maka Allah akan membalasnya, membuka aibnya dan mengharamkan hidup di surga-Nya.” HR. Ibnu an-Najjar. Maka dalam Islam pun diajarkan untuk berpuasa, yang di dalamnya seorang hamba bisa lebih menjaga segala hawa nafsunya akan dunia. Dan Allah juga tidak menyukai orang-orang yang rakus atau berlebihan. 9. Syarat Bertobat Tekun dalam Menuntut Ilmu dan Beribadah Foto Unsplash Sebagaimana Islam sangat mengutamakan keduanya. Bagaimana tidak, dalam beribadah pastilah butuh pengetahuan dan ilmu dahulu sebelum akhirnya melakukannya. Maka jangan berhenti mencari ilmu yang sangat luas ini dan jadikan ilmu itu bermanfaat di jalan Allah, sebagai sarana beribadah dan tentunya sebagai menambah kesadaran agar diri lebih taat. 10. Syarat Bertobat Sedikit Tidur Maksudnya adalah hendaknya siang hari selalu dipenuhi dengan berbuat baik dan melaksanakan ketaatan. Jangan lupa juga untuk memohon ampun kepada Allah. dan di malam hari sedikit tidur, lalu bermunajat kepada-Nya. Karena itu adalah ciri orang yang dicintai oleh Allah. Itulah sepuluh syarat bertobat yang harus diketahui dan tentunya dilaksanakan. Semoga setiap muslim bisa selalu bertobat dan memohon ampun kepada Allah. SUMBER Nasha ih al-ibad fi Bayani Alfahzi al-Munabbihat’ala Isti’dad Li Yaum al-Ma’ad Oleh Syekh Nawawi al-batani Penerjemah Fuad Saifudin Nur WALIPUSTAKA 2016 n7nvOe2.
  • y5clcd7319.pages.dev/909
  • y5clcd7319.pages.dev/350
  • y5clcd7319.pages.dev/831
  • y5clcd7319.pages.dev/665
  • y5clcd7319.pages.dev/31
  • y5clcd7319.pages.dev/439
  • y5clcd7319.pages.dev/601
  • y5clcd7319.pages.dev/404
  • apa yang terjadi ketika seseorang bertobat