403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID U0ZwqSnhssRvt6T_H_7UxXZUzWKdo9vxzYY8u3X_DtGGSlXE9IGoJQ==
- Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Serentak 2020 telah dilakukan di 270 daerah di Indonesia pada Rabu 9/12/2020 saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi tetapi Komisi Pemilihan Umum KPU tetap menggelar Pilkada Serentak yang tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 sesuai Pilkada Serentak 2020, beberapa lembaga survei membuat hitung cepat atau quick count untuk mengetahui siapa yang terpilih menjadi gubernur, bupati hingga walikota di beberapa daerah yang menyelenggarakan sedikit pasangan calon paslon yang telah mendeklarasikan diri sebagai pemenang pilkada di Informasi Rekapitulasi Sirekap dari Komisi Pemilihan Umum KPU saat ini masih terus menghitung hasil perolehan suara Pilkada dan cara cek hasil penghitungan suara, real count sementara Pilkada 2020 versi Sirekap di laman KPU Sementara untuk cara mengecek data hasil Pilkada Serentak 2020 versi Sirekap di laman KPU adalah sebagai berikut1. Buka laman klik Menu Pilkada 2020, dan lantas klik Menu Hasil2. Cara lebih cepat untuk mengakses menu hasil Sirekap, klik link ini3. Jika sudah masuk Menu Hasil akan terlihat peta daerah pemilihan4. Klik Menu Tampilkan Filter5. Pilih Menu Pemilihan Bupati/Walikota atau Pemilihan Gubernur6. Pilih provinsi lokasi pilkada7. Setelah itu akan tampil informasi hasil cepat dari setiap pilkada di provinsi tersebut8. Hasil hitung cepat Pilkada 2020 disajikan dalam bentuk diagram lingkaran dan disertai info jumlah TPS yang sudah menyelesaikan penghitungan Data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara adalah data yang hasil foto formulir Model yang dikirim oleh KPPS melalui Apabila terdapat kekeliruan data pada formulir Model akan dilakukan perbaikan pada Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi di tingkat Apabila terdapat perbedaan data yang terbaca oleh Sirekap dengan data yang tertulis pada Formulir akan dilakukan koreksi pada Sirekap Web Tingkat Data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara bukan merupakan hasil resmi penghitungan perolehan suara. Penetapan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dilakukan secara berjenjang sesuai tingkatannya dalam Rapat Pleno Daerah yang Gelar Pilkada 2020 Pilkada Serentak 2020 meliputi Pemilihan Gubernur Pilgub yang digelar di 9 provinsi, Pemilihan Wali Kota Pilwalkot yang dihelat di 37 kota, serta Pemilihan Bupati Pilbub yang diselenggarakan di 224 kabupaten di Indonesia. Berikut ini daftar lengkapnya. Pilgub 9 Provinsi 1. Sumatera Barat2. Jambi3. Bengkulu4. Kepulauan Riau5. Kalimantan Tengah6. Kalimantan Selatan7. Kalimantan Utara8. Sulawesi Selatan 9. Sulawesi Tengah Pilwalkot 37 Kota 1. Denpasar, Bali2. Cilegon, Banten3. Tangerang Selatan, Banten4. Sungai Penuh, Jambi5. Depok, Jawa Barat6. Semarang, Jawa Tengah7. Surakarta, Jawa Tengah8. Pekalongan, Jawa Tengah9. Magelang, Jawa Tengah10. Blitar, Jawa Tengah11. Surabaya, Jawa Timur12. Pasuruan, Jawa Timur13. Banjarbaru, Kalimantan Selatan14. Banjarmasin, Kalimantan Selatan15. Samarinda, Kalimantan Timur16. Bontang, Kalimantan Timur17. Balikpapan, Kalimantan Timur18. Batam, Riau19. Metro, Lampung20. Ternate, Maluku Utara21. Tidore Kepulauan, Maluku Utara22. Mataram, Nusa Tenggara Barat23. Dumai, Riau24. Palu, Sulawesi tengah25. Manado, Sulawesi Utara26. Tomohon, Sulawesi Utara27. Bitung, Sulawesi Utara28. Solok, Sumatera Barat29. Bukittinggi, Sumatera Barat30. Binjai, Sumatera Utara31. Medan, Sumatera Utara32. Sibolga, Sumatera Utara33. Pematangsiantar, Sumatera Utara34. Tanjung Balai, Sumatera Utara35. Gunung Sitoli, Sumatera Utara36. Bandar Lampung, Lampung37. Makassar, Sulsel Pilbup 224 Kabupaten 1. Karang Asem, Bali2. Badung, Bali3. Bangli, Bali4. Tabanan, Bali5. Jembrana, Bali6. Serang, Banten7. Padeglang, Banten8. Mukomuko, Bengkulu9. Seluma, Bengkulu10. Kepahiang, Bengkulu11. Lebong, Bengkulu12. Bengkulu Selatan, Bengkulu13. Rejang Lebong, Bengkulu14. Bengkulu Utara, Bengkulu15. Kaur, Bengkulu16. Bantul, Yogyakarta17. Gunung Kidul, Yogyakarta18. Sleman, Yogyakarta19. Gorontalo, Gorontalo20. Bone Bolango, Gorontalo21. Pohuwato, Gorontalo22. Tanjung Jabung Barat, Jambi23. Batanghari, Jambi24. Tanjung Jbng Timur, Jambi25. Bungo, Jambi26. Sukabumi, Jawa Barat27. Indramayu, Jawa Barat28. Bandung, Jawa Barat29. Pangandaran, Jawa Barat30. Karawang, Jawa Barat31. Tasikmalaya, Jawa Barat32. Cianjur, Jawa Barat33. Rembang, Jawa Tengah34. Kebumen, Jawa Tengah35. Purbalingga, Jawa Tengah36. Boyolali, Jawa Tengah37. Blora, Jawa Tengah38. Kendal, Jawa Tengah39. Sukoharjo, Jawa Tengah40. Semarang, Jawa Tengah41. Wonosobo, Jawa Tengah42. Purworejo, Jawa Tengah43. Klaten, Jawa Tengah44. Wonogiri, Jawa Tengah45. Pemalang, Jawa Tengah46. Grogoban, Jawa Tengah47. Demak, Jawa Tengah48. Sragen, Jawa Tengah49. Pekalongan, Jawa Tengah50. Ngawi, Jawa Timur51. Jember, Jawa Timur52. Ponorogo, Jawa Timur53. Lamongan, Jawa Timur54. Kediri, Jawa Timur55. Situbondo, Jawa Timur56. Gresik, Jawa Timur57. Trenggalek, Jawa Timur58. Mojokerto, Jawa Timur59. Sumenep, Jawa Timur69. Banyuwangi, Jawa Timur61. Malang, Jawa Timur62. Sidoarjo, Jawa Timur63. Gresik, Jawa Timur64. Pacitan, Jawa Timur65. Tuban, Jawa Timur66. Kapuas Hulu, Kalimantan Barat67. Bengkayang, Kalimantan Barat68. Sekadau, Kalimantan Barat69. Melawi, Kalimantan Barat70. Sintang, Kalimantan Barat71. Ketapang, Kalimantan Barat72. Sambas, Kalimantan Barat73. Banjar, Kalimantan Selatan74. Kota Baru, Kalimantan Selatan75. Balangan, Kalimantan Selatan76. Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan77. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan78. Kotawaringin Timur, Kalimantan Timur79. Mahakam Ulu, Kalimantan Timur80. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur81. Paser, Kalimantan Timur82. Berau, Kalimantan Timur83. Kutai Timur, Kalimantan Timur84. Kutai Barat, Kalimantan Timur85. Tana Tidung, Kalimantan Timur86. Bulungan, Kalimantan Utara87. Maliunau, Kalimantan Utara88. Nunukan, Kalimantan Utara89. Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung90. Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung91. Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung92. Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung93. Kep Anambas, Kepulauan Riau94. Bintan, Kepulauan Riau95. Lingga, Kepulauan Riau96. Karimun, Kepulauan Riau97. Natuna, Kepulauan Riau98. Pesisir Barat, Lampung99. Lampung Selatan, Lampung100. Way Kanan, Lampung101. Lampung Timur, Lampung102. Pesawaran, Lampung103. Lampung Tengah, Lampung104. Kepulauan Aru, Maluku105. Seram Bagian Timur, Maluku106. Maluku Barat Daya, Maluku107. Buru Selatan, Maluku108. Taliabu, Maluku Utara109. Halmahera Timur, Maluku Utara110. Kepulauan Sula, Maluku Utara111. Halmahera Utara, Maluku Utara112. Halmahera Selatan, Maluku Utara113. Halmahera Barat, Maluku Utara114. Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat115. Bima, Nusa Tenggara Barat116. Sumbawa Barat, NTB117. Dompu, NTB118. Lombok Tengah, NTB119. Sumbawa, NTB120. Belu, Nusa Tenggara Timur121. Malaka, NTT122. Manggarai Barat, NTT123. Sumba Timur, NTT124. Manggarai, NTT125. Ngada, NTT126. Sumba Barat, NTT127. Timor Tengah Utara, NTT128. Sabu Raijua, NTT129. Nabire, NTT130. Asmat, Papua131. Keerom, Papua132. Warofen, Papua133. Merauke, Papua134. Membramo Raya, Papua135. Pegunungan Bintang, Papua136. Boven Digoel, Papua137. Yahukimo, Papua138. Supiori, Papua139. Yalimo, Papua140. Pegunungan Arfak, Papua141. Manikwari Selatan, Papua Barat142. Sorong Selatan, Papua Barat143. Raja Ampat, Papua Barat144. Kaimana, Papua Barat145. Teluk Bintuni, Papua Barat146. Fakfak, Papua Barat147. Teluk Wondama, Papua Barat148. Manokwari, Papua Barat149. Kepulauan Meranti, Riau150. Indragiri Hulu, Riau151. Bengkalis, Riau152. Pelalawan, Riau153. Rokan Hulu, Riau154. Kuatan Singingi, Riau155. Rokan Hlir, Riau156. Siak, Riau157. Mamuju Tengah, Sulawesi Barat158. Mamuju Utara, Sulawesi Barat159. Mamuju, Sulawesi Barat160. Majene, Sulawesi Barat161. Pangkajene, Sulawesi Selatan162. Barru, Sulawesi Selatan163. Gowa, Sulawesi Selatan164. Maros, Sulawesi Selatan165. Luwu Timur, Sulawesi Selatan166. Tana Toraja, Sulawesi Selatan167. Kep Selayar, Sulawesi Selatan168. Soppeng, Sulawesi Selatan169. Luwu Utara, Sulawesi Selatan170. Bulukumba, Sulawesi Selatan171. Toraja Utara, Sulawesi Selatan172. Banggai Laut, Sulawesi Tengah173. Tojo Una-Una, Sulawesi tengah174. Poso, Sulawesi Tengah175. Toli-Toli, Sulawesi Tengah176. Morowali Utara, Sulawesi Tengah177. Sigi, Sulawesi Tengah178. Banggai, Sulawesi Tengah179. Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara180. Buton Utara, Sulawesi Tenggara181. Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara182. Muna, Sulawesi Tenggara183. Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara184. Konawe Utara, Sulawesi Tenggara185. Wakatobi, Sulawesi Tenggara186. Bolaang Mongondow Bolmong Timur, Sulawesi Utara187. Minahasa Utara, Sulawesi Utara188. Minahasa Selatan, Sulawesi Utara189. Bolaang Mongondow Bolmong Selatan, Sulawesi Utara190. Solok, Sumatera Barat191. Dharmasraya, Sumbar192. Solok Selatan, Sumbar193. Pasaman Barat, Sumbar194. Pasaman, Sumbar195. Pesisir Selatan, Sumbar196. Sijunjung, Sumbar197. Tanah Datar, Sumbar198. Padang Pariaman, Sumbar199. Agam, Sumbar200. Lima Puluh Kota, Sumbar201. Musirawas Utara, Sumatera Selatan202. Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan203. Ogan Komering Hulu, Sumsel204. Ogan Ilir, Sumsel205. Ogan Komering Ulu OKU Selatan, Sumsel206. Musi Rawas, Sumsel207. Ogan Komering Ulu OKU Timur, Sumsel208. Serdang Bedagai, Sumatera Utara209. Tapanuli Selatan, Sumatera Utara210. Toba Samosir, Sumatera Utara211. Labuhan Batu, Sumatera Utara212. Asahan, Sumatera Utara213. Pakpak Bharat, Sumatera Utara214. Humbang Hasundutan, Sumatera Utara215. Samosir, Sumatera Utara216. Simalungun, Sumatera Utara217. Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara218. Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara219. Karo, Sumatera Utara220. Nias Selatan, Sumatera Utara221. Nias Utara, Sumatera Utara222. Nias Barat, Sumatera Utara223. Nias, Sumatera Utara224. Mandailing Natal, Sumatera Utara Baca juga Jadwal Rekapitulasi Pilkada 2020 Penghitungan & Penetapan Pemenang Membaca 5 Putusan Pengadilan Politik Uang Selama Pilkada 2020 - Politik Penulis Nur Hidayah PerwitasariEditor Agung DH
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STIE Pembangunan Tanjungpinang telah menyelesaikan survei Pilkada serentak 2020 Provinsi Kepri, per November 2020. Dari hasil survei tersebut, dukungan masyarakat terhadap pasangan nomor urut 3, Ansar-Marlin tertinggi. Sedangkan pasangan Soerya-Iman terendah. Satriadi SAP MSc dari Divisi Penelitian P3M STIE PembangunanJAKARTA, - Badan Pengawas Pemilu Bawaslu memberikan sejumlah catatan terkait proses pencocokan dan penelitian coklit atau pemutakhiran data pemilih Pilkada yang digelar Komisi Pemilihan Umum KPU mulai 15 Juli lalu. Coklit dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih dengan mendatangi pemilih dari rumah ke rumah. Saat melakukan coklit petugas mengacu pada daftar pemilih dalam model A-KWK yang berasal dari hasil sikronisasi antara Daftar Pemilih Tetap DPT Pemilu 2019 dan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan DP4 Pilkada 2020. Baca juga 3 Peraturan KPU soal Pilkada Direvisi, Disesuaikan Protokol Kesehatan Hasil coklit sendiri bakal digunakan KPU untuk menetapkan DPT Pilkada. "Setelah proses tahapan pencocokan dan penelitian berlangsung dari 15 Juli hingga 4 Agustus 2020 Badan Pengawas Pemilihan Umum menghasilkan pengawasan terhadap kualitas Daftar Pemilih A-KWK," kata Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar melalui keterangan tertulis yang diterima Kamis 6/8/2020. Setelah mengidentifikasi pemilih pemula, mencermati pemilih yang dinyatakan tidak memenuhi syarat TMS pada Pemilu 2019, mengumpulkan informasi pemilih yang belum berumur 17 tahun sudah menikah, dan mengidentifikasi pemilih dalam Daftar Pemilih Khusus DPK Pemilu 2019, Bawaslu menemukan 5 hal, yakni 1. Ditemukan pemilih pemula di 235 kabupaten/kota yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih model A-KWK. 2. Ditemukan pemilih di 204 kabupaten/kota yang telah dinyatakan TMS di Pemilu 2019 terdaftar dalam daftar pemilih model A-KWK. Baca juga KPU Pangkas Usulan Tambahan Dana Pilkada Jadi Rp 2,6 Triliun 3. Ditemukan pemilih yang belum berumur 17 tahun sudah menikah di 142 kabupaten/kota yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih model A-KWK. 4. Ditemukan pemilih dalam DPK Pemilu 2019 di 111 kabupaten/kota yang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Model A-KWK. 5. Ditemukan 182 kabupaten/kota yang terdapat pemilih yang terpisah TPS-nya berdasarkan daftar pemilih model A-KWK. Baca juga Bawaslu Sebut Penyediaan APD untuk Penyelenggara Pilkada Belum 100 Persen Atas hasil pengawasan tersebut, Bawaslu menyimpulkan bahwa pertama, proses sinkronisasi tidak memasukkan data penduduk paling mutakhir yaitu penduduk yang berumur 17 Tahun atau sudah menikah pada 9 Desember 2020. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemilih pemula dan penduduk belum 17 tahun sudah menikah tidak terdaftar dalam daftar pemilih model A-KWK. Kedua, proses sinkronisasi tidak menghasilkan daftar pemilih yang akurat dan valid lantaran daftar model A-KWK masih mencantumkan pemilih yang dinyatakan TMS dan tidak memasukkan pemilih dalam DPK Pemilu 2019. Tiga, daftar pemilih model A-KWK dinilai belum memenuhi syarat pembentukan pemilih dalam satu TPS dan belum memenuhi syarat kemudahan pemilih karena belum memenuhi prinsip satu keluarga memilih dalam satu TPS yang sama. "Hal ini membuktikan bahwa penyusunan jumlah pemilih per TPS pada pemilihan serentak 2020 tidak disusun secara maksimal mendasarkan pada daftar pemilih model A-KWK tersebut," kata Fritz. Untuk diketahui, Pilkada 2020 digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Semula, hari pemungutan suara Pilkada akan digelar pada 23 September. Namun, akibat wabah Covid-19, hari pencoblosan diundur hingga 9 Desember 2020. Tahapan Pilkada lanjutan pasca-penundaan telah dimulai pada 15 Juni 2020. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
- Pemungutan suara dalam Pilkada Serentak 2020 sudah semakin dekat. Pencoblosan dalam pilkada yang berjalan saat pandemi ini akan berlangsung pada Rabu, 9 Desember 2020. Proses pemilihan kepala daerah di Pilkada 2020 bakal berlangsung di Tempat Pemungutan Suara TPS. Ratusan ribu TPS tersebut tersebar di 309 kabupaten/kota. Dengan jumlah warga yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap DPT sekitar lebih dari 100,3 juta orang, Pilkada 2020 diselenggarakan dengan 9 Pilgub, 224 Pilbup, dan 37 Pilwalkot. Sejumlah lembaga survei pun telah merilis hasil riset yang mengukur elektabilitas pasangan calon kepala daerah di sejumlah wilayah. Berikut ini adalah beberapa hasil survei Pilkada 2020 dari sejumlah lembaga yang dilakukan pada bulan November dan Oktober lalu terkait dengan elektabilitas para kandidat di Pilgub Sulawesi Utara, Pilgub Sumatera Barat, serta Pilwalkot Surabaya. Hasil Survei Pilgub Sulut 2020 Mengutip Antara, Lingkaran Survei Indonesia LSI Denny JA merilis hasil survei terbarunya untuk mengukur elektabilitas kandidat di Pemilihan Gubernur Pilgub Sulawesi Utara Sulut 2020. Survei LSI Denny JA ini dilakukan pada 19-25 November 2020, dengan melibatkan 800 responden. Menggunakan metode multistage random sampling, survei ini diklaim punya margin error kurang lebih 3,5 persen. Hasil survei LSI Denny JA tersebut mengunggulkan pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw ODKS dengan elektabilitas mencapai 65 persen. Direktur Konsultan Citra Indonesia KCI LSI Deneny JA, Adjie Al Faraby mengatakan elektabilitas paslon nomor tiga tersebut berada jauh di atas 2 lawannya. Di Pilgub Sulut 2020, Olly-Steven bersaing dengan pasangan Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar CEP-Sehan dan Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Corneles Mamengko Vonnie-Hendry. Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA, pasangan CEP-Sehan hanya memiliki tingkat elektabilitas sebesar 26,2 persen. Sementara Vonny-Hendry malah hanya 5,5 persen. "Semua aspek yang menjadi pertimbangan variabel pemilih dalam memilih, diungguli oleh Olly-Steven. Sulit sekali kompetitor mengejar petahana," ujar Faraby di Manado, Rabu 2/12/2020. Menurut Farabi, elektabilitas Olly-Steven terus naik sejak dua survei sebelumnya yang digelar oleh LSI Denny JA, hingga yang ketiga pada akhir November 2020. Di survei ketiga, paslon petahana tersebut ungggul dalam 6 segmen pemilih penting. Hasil Survei Pilkada Sumbar 2020 Pilgub Sumbar 2020 menarik perhatian sejumlah lembaga survei. Salah satu lembaga survei yang mengukur peta persaingan kandidat di Pilgub Sumatera Barat 2020 ialah Poltracking Pilkada Sumbar 2020 terakhir yang dikerjakan oleh Poltracking dilaksanakan pada tanggal 19-23 Oktober 2020. Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling, dan melibatkan sampel responden sebanyak 1200 orang. Dengan margin of error +/- persen, hasil survei ini diklaim memiliki tingkat kepercayaan 95 persen. Laporan yang dirilis laman Poltracking pada 3 November 2020 memuat keterangan bahwa klaster survei itu meliputi 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat. Responden survei diklaim telah dipilih secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir. Hasil survei Poltracking ini menunjukkan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni memiliki elektabilitas paling tinggi di antara empat pasangan calon peserta Pilkada Sumbar 2020, yakni 49,5 itu jauh melampaui tingkat elektabilitas pasangan Nasrul Abit-Indra Catri 21,3%, Mahyeldi Ansharulah-Audy Joinaldy 17,1% dan Fakhrizal-Genius Umar 6,2%.Di sisi lain, survei Poltracking mendapati 2,2 persen responden masih merahasiakan pilihan mereka dan 3,7 persen lainnya belum menentukan sikap undecided voters.Sebagai perbandingan, hasil survei Voxpol Center Research and Consulting yang diselenggarakan pada 2-12 November 2020 menyimpulkan peta persaingan yang berbeda. Survei Voxpol menyasar 800 responden, dan diklaim memiliki margin of error kurang lebih 3,47 Eksekutif Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago menuturkan, pada konteks akseptabilitas, Voxpol Center melakukan simulasi pertanyaan kuesioner soal siapa calon gubernur/wakil gubernur yang paling layak dan berkemampuan memimpin Sumatera Barat pada survei Voxpol memperlihatkan, pasangan Mahyeldi-Audy dianggap layak dan berkemampuan oleh 61,9 persen responden. Adapun paslon Mulyadi-Ali Mukhni dinilai layak dan berkemampuan oleh 59,4 persen penilaian atas kelayakan dan kemampuan Nasrul-Indra datang dari 54,1 persen responden. Di posisi terakhir, Fakhrizal-Genius dinilai layak dan berkemampuan oleh 43,1 persen responden survei. Hasil Survei Pilkada Surabaya 2020 Pilwalkot Surabaya menjadi salah satu pilkada yang menarik minat banyak lembaga survei untuk mengukur elektabilitas kandidat yang sedang bertarung. Tercatat setidaknya ada 7 lembaga survei yang merilis hasil sigi terhadap elektabilitas kandidat di Pilkada Surabaya 2020. Survei-survei itu dilaksanakan pada bulan Oktober dan November lalu. 1. Survei Charta PolitikaHasil Survei Charta Politika terbaru di Pilkada Surabaya menunjukkan elektabilitas pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji mencapai 51,2 persen. Adapun elektabilitas lawannya, Machfud Arifin-Mujiaman hanya 40,7 persen. Survei Charta ini dilakukan pada 18-24 November 2020, serta melibatkan responden melalui wawancara tatap muka dan kuesioner terstruktur. Memakai metode multistage random sampling, survei tersebut diklaim memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen. Hasil survei yang sama menyimpulkan hampir semua kandidat sudah memiliki tingkat pengenalan di atas 80 persen. Hanya Mujiaman yang masih memiliki tingkat pengenalan sedikit di bawah 80 persen. 2. Survei Indo Survey & Strategy Hasil survei Pilkada Surabaya 2020 juga dirilis oleh Indo Survey & Strategy yang melakukan jajak pendapat pada 5-12 November 2020 dengan responden sebanyak 440 orang. Survei tersebut menemukan, elektabilitas Eri Cahyadi-Armudji mencapai 47,95 persen. Sebaliknya, elektabilitas Machfud Arifin-Mujiaman cuma 27,73 persen. Data itu menjadi alasan peneliti Indo Survey, Karyono Wibowo memperkirakan Eri-Armudji bakal unggul di Pilkada Surabaya 2020. "Jika tak ada 'tsunami' politik pekan ini, hampir dipastikan Eri-Armudji akan meneruskan pemerintahan di Surabaya," ujar Karyono, Kamis 3/12/2020. 3. Survei PoltrackingSurvei Poltracking Indonesia yang mengukur elektabilitas 2 peserta Pilkada Surabaya 2020 sudah dilaksanakan pada 19-23 Oktober 2020, dengan metode stratified multistage random sampling. Siaran resmi Poltracking mengungkapkan survei itu melibatkan 1200 responden dengan margin of error +/- pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei ini menjangkau 31 kecamatan di Surabaya dan pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Hasil survei Poltracking menunjukkan, Machfud Arifin-Mujiaman unggul dengan elektabilitas 51,7 persen. Sedangkan lawan mereka, Eri Cahyadi-Armuji hanya memiliki elektabilitas 34,1 persen. Sebagai catatan, dalam survei Poltracking, jumlah pemilih yang merahasiakan jawabannya hanya sebanyak 5 persen, dan mereka yang belum menentukan pilihan undecided voters sebesar 9,2 persen. 4. Survei SMRCSaiful Mujani Research and Consulting SMRC juga telah merilis hasil survei terbarunya mengenai persaingan dua kandidat di Pilkada Surabaya 2020. Survei SMRC ini digelar pada 11-18 November 2020, dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancarai secara tatap muka. SMRC menyatakan responden survei tersebut dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan margin of error sekitar 3,5 persen, dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil survei SMRC itu mengunggulkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji, dengan elektabilitas 48,5%. Adapun lawan mereka, Machfud Arifin-Mujiaman hanya mempunyai elektabilitas 37,3 persen. Sementara responden yang mengaku belum mengetahui siapa yang akan dipilih, mencapai 14,2 persen. 5. Survei Cyrus NetworkLembaga survei Cyrus Network merilis hasil riset terbarunya pada Senin 30/11/2020. Survei dari Cyrus Network tersebut dikerjakan pada 23-27 November 2020, serta melibatkan 400 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Responden survei dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan margin of error =/- 5 persen. Hasil survei Cyrus Network menunjukkan elektabilitas pasangan Eri Cahyadi-Armudji lebih tinggi daripada lawannya, yakni 55,3 persen. Sedangkan elektabilitas Machfud Arifin-Mujiaman hanya 33,8 persen. Adapun jumlah pemilih mengambang masih sekitar 10,9 persen. Rinciannya belum memutuskan pilihan sebesar 8,4 persen, tidak menjawab 2 persen, dan tidak memilih 0,5 persen. 6. Survei Fisip UINSAFakultas Ilmu Sosial dan Politik FISIP Universitas Islam Negeri Sunan Ampel UINSA merilis hasil survei terbarunya mengenai peta persaingan di Pilkada Surabaya 2020 pada 24 November FISIP UINSA dilakukan pada 2-12 November 2020, atau sebelum debat publik Pilkada Kota Surabaya 2020 digelar di televisi. Survei ini melibatkan 350 responden saja, dengan menggunakan metode multistage random sampling dan tingkat kepercayaan 95 survei tersebut menyimpulkan, elektabilitas Machfud Arifin-Mujiaman unggul dengan angka 46 persen. Sedangkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji hanya memiliki elektabilitas 42,86 yang sama menyimpulkan popularitas Machfud-Mujiaman juga unggul atas lawannya, yaitu mencapai 47,4 persen, dibandingkan Eri-Armudji yang hanya 47,1 Survei SSCSurabaya Survei Center SSC menggelar survei yang sama pada 19-24 November 2020, dengan melibatkan 880 responden dari 31 Kecamatan di Kota metode stratified multistage random sampling, SSC mengklaim margin of error surveinya lebih kurang 3,3 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 survei SSC tersebut mengunggulkan pasangan Eri-Armudji dengan elektabilitas mencapai 49,9 persen. Sedangkan elektabilitas Machfud-Mujiaman mencapai 38,1 persen saja. Sementara 12 persen responden yang lain belum menentukan pilihan undecided voters.Survei tersebut juga menunjukkan Eri Cahyadi menjadi kandidat paling populer di antara lainnya, dengan popularitas mencapai 92 persen, diikuti Machfud Arifin 86,9 persen, Armudji 84,1 persen, serta Mujiaman 74,9 persen. - Politik Penulis Addi M IdhomEditor Agung DHTerlebih tidak sedikit masyarakat yang justru berharap agar penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 sebaiknya ditunda. Dua hasil survei terakhir yang dilakukan lembaga survei Charta Politika dan Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat ingin penyelenggaraan pilkada yang akan dilangsungkan di 270 daerah tersebut ditunda. - Tahap pencoblosan Pilkada 2020 bakal digelar secara serentak di Tempat Pemungutan Suara TPS, pada Rabu, 9 Desember 2020. Pemungutan suara di tiap daerah pilkada dijadwalkan berlangsung sejak pukul sampai waktu setempat. Pilkada Serentak 2020 menjadi agenda pesta demokrasi pertama di Indonesia yang berlangsung saat pandemi terjadi. Skala pemilihan serentak kali ini cukup besar karena sebanyak 100,3 juta warga tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap Pilkada 2020. Jutaan pemilih itu tersebar di 309 kabupaten/kota, dan akan memberikan hak suaranya di 270 pilkada yang terdiri atas 9 Pemilihan Gubernur Pilgub, 224 Pemilihan Bupati Pilbup, dan 37 Pemilihan Wali Kota Pilwalkot. Komisi Pemilihan Umum KPU RI mengklaim penyaluran semua kebutuhan logistik Pilkada 2020 sudah selesai dilakukan ke seluruh lokasi pemilihan. Distribusi logistik itu termasuk pengiriman perlengkapan pemungutan suara hingga alat pelindung diri APD untuk panitia pemilihan. "Seluruh logistik Pilkada 2020, baik perlengkapan pemungutan suara maupun APD telah terdistribusi hingga ke tingkat desa/kelurahan. Selanjutnya mulai siang hingga malam hari [8 Desember] akan digeser ke TPS," kata Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi, pada Selasa 8/12/2020. Di sisi lain, penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 yang dibayangi tingginya risiko penularan Covid-19, diperkirakan tidak terlalu menyurutkan animo warga untuk datang ke TPS. Prediksi itu tercermin di dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting SMRC. Hasil survei SMRC yang dilakukan pada 18-21 November 2020 melalui wawancara via telepon terhadap responden yang dipilih secara random, menunjukkan 83% warga yang tinggal di daerah pilkada mengaku akan datang ke TPS pada 9 Desember 2020. "Temuan ini menunjukkan tingginya antusiasme warga untuk ikut memilih pada 9 Desember nanti," demikian kesimpulan yang dikatakan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, seperti dilansir laman resmi lembaga survei tersebut. Meskipun demikian, Deni mengingatkan soal kemungkinan bahwa persentase warga yang benar-benar datang ke TPS bisa jadi lebih rendah. Dia beralasan, survei pada 2009-2019 menunjukkan ada 98 persen warga yang mengaku akan datang ke TPS. Namun, faktanya, tingkat partisipasi warga di pemilu-pemilu sebelumnya rata-rata cuma 98%. "Dengan adanya wabah Covid-19, rata-rata tingkat partisipasi riil dalam Pilkada 9 Desember 2020 mungkin akan lebih rendah dibanding 5 tahun lalu," Deni menambahkan. Persoalannya, hasil survei lainnya yang digelar oleh SMRC pada 4-7 November 2020 menunjukkan bahwa cuma 47% warga yang selalu memakai masker. Survei yang dilakukan melalui wawancara per telepon terhadap 1200 responden yang dipilih secara random itu juga memperlihatkan hanya 43% warga yang selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan 35% disiplin menjaga jarak fisik. Hasil survei itu pun mendapati data 68% warga setiap hari atau beberapa hari dalam seminggu berada di dalam kerumunan, 65% bekerja di luar rumah, 60 persen beribadah di luar rumah. "Secara umum warga tidak cukup ketat menjalankan protokol kesehatan," ujar Deni, mengutip siaran resmi SMRC yang dirilis pada 7 Desember kemarin. "Ini bisa menimbulkan masalah tersendiri saat pilkada dilangsungkan pada 9 Desember. Apalagi ada dorongan untuk ikut pilkada maka kemungkinan kasus positif naik menjadi lebih besar," dia menyimpulkan hasil survei tersebut menegaskan perlunya peningkatan penegakan hukum terkait pelaksanaan protokol kesehatan yang mesti dilakukan penyelenggara pilkada, terutama KPU, Bawaslu, dan pemerintah daerah. Daftar Daerah Pilkada Serentak 2020 Rawan Covid-19 Badan Pengawas Pemilu Bawaslu RI sudah memutakhirkan data Indeks Kerawanan Pemilu IKP Pilkada 2020. Data daerah-daerah lokasi Pilkada Serentak 2020 yang dinilai rawan dalam IPK versi Bawaslu itu diumumkan pada Minggu, 6 Desember 2020. Mengutip siaran resmi Bawaslu, pemutakhiran IPK Pilkada 2020 itu menunjukkan ada peningkatan kerawanan di daerah-daerah lokasi penyelenggaraan pemilihan serentak pada tahun ini. Bahkan, Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu Mochammad Afifuddin menyebut, bahwa "Tidak satu pun daerah berada pada kondisi rawan rendah." Jumlah daerah dengan tingkat kerawanan tinggi juga meningkat. IKP terbitan Bawaslu mengukur tingkat kerawanan daerah lokasi Pilkada 2020 dengan memakai sejumlah kriteria, salah satunya adalah risiko penularan Covid-19 di tengah pandemi. Menurut Afifuddin, salah satu penyebab adanya peningkatan jumlah daerah Pilkada 2020 dengan tingkat kerawanan tinggi adalah kondisi pandemi Covid-19 yang tidak kunjung melandai. Berdasarkan catatan Afifuddin, IKP Pilkada 2020 yang dirilis Bawaslu pada September lalu memuat data adanya 50 kabupaten/kota yang termasuk kategori "rawan tinggi" terkait aspek pandemi."Pada semua isu, terdapat peningkatan jumlah kabupaten/kota yang masuk dalam kategori rawan tinggi," ujar Afifuddin. "Jumlah daerah dengan kerawanan tinggi pada aspek pandemi terus meningkat dibandingkan Juni dan September lalu," dia melanjutkan. Sedangkan data IKP Pilkada 2020 terbaru, atau yang dimutakhirkan datanya pada bulan November 2020, menujukkan terdapat 62 kabupaten/kota yang "rawan tinggi" dalam aspek pandemi. Data ini menunjukkan daerah "rawan tinggi" terkait aspek pandemi melonjak 24 data IKP Pilkada 2020 terbaru per November, sebanyak 199 kabupaten/kota lokasi pemilihan juga masuk dalam kategori "rawan sedang" terkait dengan aspek pandemi. Sementara daftar 10 kabupaten/kota dengan tingkat kerawanan tertinggi terkait aspek pandemi, yang diukur dalam IKP Bawaslu dengan skor 1-100, adalah sebagai berikut Kabupaten Teluk Wondama skor 100 Kabupaten Agam skor 89,7 Kabupaten Natuna skor 88,5 Kabupaten Purworejo skor 79,3 Kabupaten Kotawaringin Timur skor 79,3 Kabupaten Morowali Utara skor 78,2 Kota Semarang skor 77 Kabupaten Tuban skor 77 Kabupaten Tasikmalaya skor 75,9 Kabupaten Purbalingga skor 74,7. Data IKP Pilkada 2020 terbaru juga menunjukkan bahwa 9 provinsi lokasi pemilihan gubernur atau Pilgub juga termasuk dalam kategori "rawan tinggi" dalam konteks risiko pandemi. Adapun urutan skor kerawanan dari tertinggi hingga terendah di antara 9 provinsi tersebut ialah sebagai berikut Kepulauan Riau skor 95,4 Sumatera Barat skor 89,7 Jambi skor 87,4 Bengkulu skor 86,2 Kalimantan Tengah skor 79,3 Sulawesi Tengah skor 78,2 Kalimantan Selatan skor 73,6 Sulawesi Utara skor 73,6 Kalimantan Utara skor 67,8. Baca juga Satgas COVID Ancam Bubarkan Kerumunan saat Pencoblosan Pilkada Pilkada 2020 Ketahui 6 Larangan yang Tak Boleh Dilakukan di TPS Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak 2020, Cara Nyoblos Protokol Cegah Covid-19 di TPS Pilkada 2020 Bagi Pemilih dan KPPS - Politik Penulis Addi M IdhomEditor Agung DH Rapatmembahas evaluasi Pemilu 2019 dan persiapan Pilkada Serentak 2020. 7. Pilkada 24 Jun 2019 17:00. FOTO: Ketua KPU Pimpin Uji Publik Rancangan Peraturan Pilkada 2020. FOTO: Tiga Politisi Bicara Hasil Survei Pilkada Empat Provinsi. Politisi Partai Gerindra, PKS, dan Demokrat memberikan paparan pada survei elektabilitas Cagub dan Cawagub Mataram Suara NTB – Hasil Pilkada sejumlah daerah di NTB mulai terlihat jelas. Namun, ada juga yang masih berselimut ketidakpastian karena selisih yang sangat tipis, seperti yang terjadi di Kabupaten Kota Mataram, Ketua KPU Kota Mataram, M. Husni Abidin mengaku, pihaknya belum merekap jumlah partisipasi pemilih pada pemilihan calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram, Rabu, 9 Desember. Secara kasat mata masyarakat sangat antusias datang ke TPS menyalurkan hak pilihnya.“Kita masih proses perekapan. Jadi belum tahu detailnya angka partisipasi,” kata Husni dikonfirmasi, Kamis, 10 Desember partisipasi yang diperoleh dari help desk pilkada Mataram tidak bisa dijadikan acuan. Perhitungan persentase pemilih tidak saja dilihat dari jumlah suara sah, tetapi juga jumlah suara tidak sah baru dibagi dengan jumlah DPT. “Karena mereka datang ke TPS meskipun suaranya batal,” memperhatikan antusiasme masyarakat, dia berkeyakinan bahwa partisipasi pemilih mencapai 70 persen. Diketahui, KPU menargetkan angka partisipasi memilih di Mataram pada Pilkada mencapai 72 persen. Apakah kondisi pandemi serta cuaca ekstrem membuat masyarakat enggan datang ke TPS? Husni menegaskan, seluruh aktivitas terdampak akibat efek penyebaran virus corona tersebut, tak terkecuali proses Pilkada.“Memang semua terkena efek dari Covid-19. Tetapi kita sudah antisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan,” Kabupaten Bima, berdasarkan data sementara yang ditampilkan di laman hingga Kamis, 10 Desember 2020 pukul Wita, telah terkumpul data 388 dari 984 TPS % di Pilkada Kabupaten sementara ini memperlihatkan keunggulan pasangan nomor urut 3, Hj. Indah Dhamayanti Putri In-Dah yang juga paslon petahana. Mereka unggul dengan perolehan suara atau 44,4 %. Sementara pasangan nomor urut 2, Drs. H. Syafrudin-Ady Mahyudi Syafa’ad meraih suara 37,4 %. Pasangan nomor urut 1, dr. Irfan-H. Herman Alfa Edison IMAN, hanya meraih suara atau 18,2 %.Dari laman yang sama, data hitung cepat KPU untuk Kabupaten Dompu hingga Kamis, 10 Desember 2020, pukul Wita, memperlihatkan hasil pemungutan di 210 dari 471 TPS % yang sudah pasangan Kader Jaelani – H Syahrul Parsan, ST, MT AKJ Syah di Pilkada Dompu unggul dengan meraih suara atau 38,6 %. Berikutnya, pasangan Hj. Eri Ariani H. Abubakar – H. Ihtiar, SH Eri – HI meraih suara atau 33,3 %. Sementara, pasangan H. Syaifurrahman Salman, SE – Ika Rizky Feryani SUKA meraih atau 28,2 %.Di Kabupaten Sumbawa Barat, data KPU hingga Kamis, 10 Desember 2020 pukul 2018 memperlihatkan data 107 dari 291 TPS %. Hasilnya, pasangan Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM dan Fud Syaifuddin, ST meraih suara atau 73,6 %. Sementara kotak kosong meraih dukungan sebesar suara atau 26,4 %.Di Kabupaten Sumbawa, data pada 347 dari 1010 TPS yang ditampilkan hingga Kamis, 10 Desember 2020 pukul Wita, memperlihatkan selisih perolehan suara yang sangat tipis antara pasangan Drs. H. Mahmud Abdullah dan Dewi Noviany, Mo-Novi dengan pasangan Ir. H. Syarafuddin Jarot, dan Ir. H. Mokhlis, Jarot Mokhlis.Mo-Novi meraih suara atau 25,3 %. Sementara Jarot Mokhlis meraih suara atau 24,9 %. Berikutnya, Pasangan Ir. Talifuddin, dan Sudirman, Talif Sudir dengan suara 18,4 %, pasangan H. M. Husni Djibril, dan Dr. H. Muhammad Ikhsan, Husni Ikhsan dengan suara 16,2 % suara dan pasangan, Nurdin Ranggabarani, SH, MH dan H. Burhanuddin Jafar Salam, SH. MH Nursalam dengan atau 14,4 %. aan/cem