New York - Menulis sebuah lagu diibaratkan seperti memasak sayuran. Kurang saja sedikit garam, rasanya akan hambar. Atau sebaliknya, jika berlebihan maka rasanya akan terlalu asin. Perlu takaran yang pas agar rasa dari makanan tersebut dapat dinikmati dan sedap di lidah. Diam-Diam Vladimir Putin Adalah Orang Terkaya di Muka Bumi? Pertarungan Kolosal Buaya Vs Hiu Berebut Mangsa, Siapa Menang? Jalin Kerja Sama Pendidikan, Taiwan Beri 69 Beasiswa ke WNI Penggarapan sebuah lagu pun demikian. Butuh kepekaan, perkiraan yang baik dan ditambah dengan perasaan. Jika lagu tersebut dibuat berdasarkan pengalaman pribadi tentu akan menjadi nilai tambah dan tak menutup kemungkinan tembang tersebut akan mudah diterima oleh masyarakat. Ada beberapa keunggulan apabila sebuah lagu diciptakan berdasarkan pengalaman nyata. Lirik demi lirik yang ditulis akan lebih menyayat hati. Nada demi nada yang dilantunkan pun akan membuat pendengarnya terbang ke awang-awang. Ada banyak lagu terkenal yang diciptakan oleh para musisi dunia. Lirik yang ditulis mewakili segala perasaan, curahan maupun jeritan hati. Tentu ada cerita khusus yang jadi latarbelakang para musisi ketika membuat sebuah karya terbaiknya. Seperti dikutip dari laman Rabu 2/8/2017, berikut lima cerita menarik di balik lirik-lirik lagu Taylor Swift - MeanSebelum menjelma menjadi penyanyi solo wanita yang paling terkenal di dunia, Taylor Swift dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu-lagu country. Salah satu lagu bergenre "coboy" yang ia ciptakan berjudul "Mean". Berkat lagu tersebut, ia mulai dikenal dunia dan berhasil meraih Grammy Award for Best Country Song serta Best Country Solo Performance. Mendengar lirik-lirik lagu tersebut, para pendengar di bawa ke sebuah pengalaman seseorang yang pernah mengalami intimidasi sejak masa kecil. Meskipun Taylor telah mengonfirmasi bahwa lagu tersebut sengaja dibuat untuk para pelaku bullying, ia menyebut jika lagu itu sengaja ia tulis untuk mengungkap rasa sakit hatinya kepada para kritikus yang sempat mengecam dirinya. Kritikus yang diduga mengecam Taylor diketahui bernama Bob Lefsetz. Ia mengeluarkan kecamannya melalui blog pribadi setelah melihat penampilan Taylor yang dianggap kurang bagus pada The Drifters - Save The Last Dance For MeLagu "Save The Last Dance For Me" direkam pada 1960 oleh The Drifters dengan Ben E King sebagai vokalis utama. Liriknya ditulis Doc Pomus dan Mort Shuman. Sejak kemunculannya, lagu ini berhasil menduduki peringkat pertama di tangga lagu di Amerika Serikat. Beberapa penyanyi terkenal seperti Dolly Parton dan Michael Buble juga sempat merekam ulang lagu tersebut beberapa tahun mendatang. Secara kemasan, lagu ini terkesan seperti lagu yang riang gembira dan penuh sukacita karena mengajak seseorang untuk berdansa di sebuah pesta. Musiknya pun dibuat upbeat dan cocok untuk dinyanyikan sambil berdansa. Namun siapa sangka, lagu ini bercerita tentang pengalaman pribadi Doc Pomus. Ia mengatakan, lirik lagu itu ditulis pada hari pernikahannya. Pomus adalah pengidap polio. Akibatnya, segala aktivitas ia habiskan di kursi roda. Di hari pernikahan, pengantin wanita dan para tamu berdansa riang gembira, kecuali dia. Oleh karena itu dalam lirik lagu Save The Last Dance For Me tertulis, "You can dance every dance with the man who gives you the eye . . . but don’t forget who’s taking you home and in whose arms you’re gonna be." 3. Sia - Chandelier"Chandelier" meledak dan menjadi salah satu lagu paling sering didengar pada 2014. Bahkan lagu yang ditulis oleh Sia itu berhasil menduduki posisi pertama pada tangga lagu di 20 negara. Beberapa penghargaan berhasil ia boyong karena lagu tersebut. Seketika penyanyi wanita yang kerap menutup wajahnya dengan rambut palsu itu menjadi sorotan dan pembicaraan banyak orang. Ditambah lagi penampilan misterius model anak kecil bernama Maddie Ziegler yang memainkan peran dalam video klip tersebut. Ternyata, lagu yang ditulis sendiri oleh Sia itu berkisah tentang pengalaman pribadinya yang merupakan mantan pecandu alkohol. Dalam sebuah wawancara khusus, ia membeberkan kisahnya sebagai pecandu minuman keras dan menderita Vicodin dan Oxycodone. Vicodin dan Oxycodone adalah obat penghilang rasa sakit. Obat itu akan ia gunakan apabila merasa sakit dan nyeri pada tubuhnya. Kini ia telah terlepas dari belenggu minuman keras yang dahulu sempat menghantuinya. Sia sekarang berkomitmen untuk fokus pada karier nya sebagai penyanyi dan memberikan musik berkualitas kepada penggemarnya di seluruh Pearl Jam - Jeremy Lagu berjudul "Jeremy" yang dibawakan oleh Pearl Jam memang tak menduduki puncak tangga lagu. Namun, video klip dan lirik lagu ini menjadi sorotan banyak orang. Ternyata, video klip dan lirik lagu tersebut diangkat dari sebuah kisah nyata. Hal ini bermula ketika seorang anak lagi-laki bernama Jeremy yang kerap di-bully dirisak dan mendapat intimidasi dari teman-teman sebayanya. Pada 8 Januari 1991, Jeremy datang terlambat ke sekolah. Guru bahasa Inggrisnya meminta Jeremy ke ruang kepala sekolah untuk menghadap dan menerima hukuman. Tak tahan dengan bully dan ejekan teman sebaya, bocah laki-laki itu tiba-tiba mengeluarkan sebuah pistol dan menembak mulutnya. Bunuh Brand New - LimousineSebuah lagu yang terinspirasi dari kecelakaan tragis adalah "Limousine" ciptaan Brand New. Lagu ini mengisahkan tentang Katie Flynn, gadis berusia tujuh tahun yang meninggal pada kecelakaan maut. Personil Brand New tersentuh dengan kisah itu dan secara sengaja membuat lagu ini sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Katie. Kejadian ini bermula ketika sebuah pernikahan Lisa dan David dilangsungkan pada Juli 2005. Keponakan mereka, Grace dan Katie berpakaian seperti putri cantik pada acara pernikahan tersebut. Di penghujung acara, kedua gadis itu pulang ke rumah bersama orang tua dan kakek neneknya menggunakan limusin mobil pengantin. Di perjalanan pulang, seorang sopir mabuk terlihat membawa mobilnya dengan kecepatan luar biasa. Tiba-tiba mobil itu menabrak limusin yang ditumpangi oleh Katie dan keluarga. Pengemudi limusin tewas akibat benturan keras. Ayah gadis kecil itu mengalami patah tulang dan anggota keluarga yang lain terlempar dari limusin. Namun, beda halnya dengan Katie. Gadis kecil itu ternyata tewas akibat kecelakaan. Pengemudi mabuk yang diketahui bernama Martin Heidgen 24 akhirnya dihukum 18 tahun penjara.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Selainarti dari lagu tersebut, ternyata dalam pembuatan lagu tersebut menyimpan cerita sedih yang mendalam. Dia menjadi tokoh yang bernama Hansung. Lirik Lagu Rex Orange Country - Best Friend . I should've stayed at home JAKARTA, - Devano Danendra merilis "Cerita Remaja" sebagai salah satu lagu tema untuk serial Teluk Alaska. Anak dari pedangdut kenamaan Iis Dahlia ini juga berperan sebagai tokoh utama dalam serial tersebut. Dalam serial Teluk Alaska, ia akan beradu peran bersama aktris muda, Syifa juga Serba-serbi Serial Teluk Alaska yang Pasangkan Syifa Hadju dan Devano Danendra Simak lirik lagu "Cerita Remaja" dari Devano Danendra berikut ini. Tak pernah kudugaKu jatuh cintaPada yang tak kuharapTak pernah percayaKu pada cintaSampai akhirnya engkau Datang dan membuatSepi dan menggundahHati yang menggilaHaruskah engkau?Oh... kitaDitemukan pada kisah yang indahDan kuberharapKau pun juga punya rasa yang samaCerita remaja yang kan kujaga... Saat kau tak adaEntah mengapaKurasakan sepinyaJantungku berdebarPerlahan-lahanDan sampai akhirnya engkau Datang dan membuatSepi dan menggundahHati yang menggilaHaruskah engkau? Oh... kitaDitemukan pada kisah yang indahDan kuberharapKau pun juga punya rasa yang samaCerita remaja yang kan kujaga... Kisah cintaSaat di bangku SMA KitaDitemukan pada kisah yang indahDan kuberharapKau pun juga punya rasa yang samaCerita remaja yang kan kujaga...Cerita remaja yang kan kujaga... Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. YESUSPOKOK DAN KITALAH CARANGNYA TINGGALAH DI DALAMNYA YESUS POKOK DAN KITALAH CARANGNYA TINGGALAH DI DALAMNYA YESUS POKOK DAN KITALAH CARANGNYA TINGGALAH DI DALAMNYA PASTILAH KAU AKAN BERBUAH YESUS CINTAKU, 'KU CINTA KAU KAU CINTA DIA (REPEAT X2) « Sekarang Saya Sudah Bebas Hati Yang Gembira » Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Jika sudah berbicara tentang lagu, maka akan terdapat beragam tema. Mulai cinta, kemanusiaan, ketuhanan, lingkungan dan sebagainya. Sesuka-sesukanya penggubah. Akan disusun seperti apa notasinya, bagaimana liriknya, seindah apa aransemennya, terserah saat lagu sudah dilempar ke pasaran, prerogatif sudah ada pada pendengar. Mau didengar atau tidak, sekedar didengarkan atau dimaknai secara mendalam, silakan saja. Tentang pemaknaan terhadap lagu, antar pendengar satu dengan yang lain sangat bisa terjadi perbedaan. Meminjam istilah musisi “Biarkan ruang penafsiran kita serahkan kepada pendengar.”Salah satu lagu yang sempat dijadikan bahan diskusi penggiat sebuah forum internet adalah lagu milik Letto berjudul Sebelum Cahaya. Lagu yang liriknya ditulis sang vokalis, Sabrang Mawa Damar Panuluh Noe, menurut saya merupakan lagu yang sulit dicari arah tema bahasannya. Disimpulkan bertema cinta antara lelaki perempuan, namun sepertinya lebih mendalam dari itu. Dikira tentang ungkapan cinta kepada Tuhan tapi belum yakin juga. Oleh netizen, lagu Sebelum Cahaya ditafsirkan membicarakan tema yang beraneka macam. Tetapi banyak yang menyimpulkan, lagu itu sedang berbicara tentang kisah hamba yang mendekatkan diri kepada Tuhannya melalui doa di sepertiga malam terakhir atau tahajud. Mungkin penyimpulan itu berdasar dari judul lagu, karena Tahajud memiliki waktu pelaksanaan saat mayoritas umat sedang terlelap. Maka jelas waktu dimana Shubuh belum menyingsing, apalagi cahaya matahari. ***Penafsiran saya pribadi tentang lagu Sebelum Cahaya terkait dengan ikatan biologis sang penyusun lirik lagu dengan budayawan tersohor yang sangat saya kagumi, Emha Ainun Nadjib Cak Nun. Ya, Noe adalah putra kandung Cak Nun. Penafsiran saya dasarkan atas kausalitas hubungan mereka sebagai ayah-putra dan perjuangan yang berpuluh tahun dilakukan Cak Nun sejak awal dekade 70-an sudah terjun langsung ke masyarakat untuk berjuang menyelesaikan berbagai permasalahan. Perjuangan diawali dari Jalan Malioboro tempat beliau menggelandang dan berkesenian. Cak Nun mulai terjun langsung ke masyarakat akar rumput di Kampung Jogoyudan, tepi Kali Code berjuang dari panggung ke panggung sebagai sastrawan, menulis puluhan buku dan artikel di media massa. Cak Nun adalah inisiator pementasan fenomenal di tahun 1988 berjudul “Lautan Jilbab” bersama Jamaah Sholahuddin UGM yang dihadiri ribuan massa di beberapa kota. Bahkan saat di Madiun, penonton mencapai angka orang. Pementasan tersebut ialah tonggak “kemudahan” muslimah Indonesia untuk mengenakan jilbab, dimana sebelumnya terdapat larangan terhadap muslimah untuk berjilbab, mulai dari sekolah, kampus sampai tempat kerja. Cak Nun juga menemani para korban pelarangan berjilbab dalam melakukan advokasi di banyak tempat. Lihat bagaimana sekarang, dimana-mana terlihat wanita berjilbab. Lautan jilbab benar-benar terwujud. Cak Nun bersama Romo Sindhu dan Toto Raharjo adalah aktivis yang mendampingi korban proyek raksasa Kedung Ombo. Pada 1998 Cak Nun bersama Cak Nurcholish Madjid dan beberapa tokoh nasional lain membujuk Pak Harto untuk turun dari kursi presiden, yang di kemudian hari perjuangan tersebut tidak diketahui banyak Nun bersama Kelompok Gamelan Kiai Kanjeng terjun langsung mendamaikan konflik besar Kalimantan antara etnis Dayak dan Madura. Beliau juga berkunjung beberapa kali ke pedalaman Lampung untuk memediasi konflik petani tambak udang dengan perusahaan besar yang menaunginya. Cak Nun sering diundang ke beberapa negara untuk menjumpai komunitas warga Indonesia di sana. Baru berapa hari lalu, Cak Nun usai bertandang ke Amerika Serikat untuk memenuhi undangan perantau asal tanah Nun sampai sekarang juga terus memenuhi undangan dari segenap komponen bangsa mulai dari KPK sampai remaja masjid untuk memberikan input dan silaturahmi. Sampai hari ini, menurut hitungan kasar, pementasan Cak Nun dan Kiai Kanjeng di berbagai forum sudah menyentuh angka 3000-an kali. 1 2 3 Lihat Lyfe Selengkapnya